UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Diduga teledor, seorang Bocah berinisial IBR asal Kelurahan Dauhwaru Jembrana tercebur di kolam areal Gedung Kesenian Bung Soekarno (GKBK) Jumat 17 Maret 2023. Bocah berusia 3,5 tahun itu sempat dilarikan ke rumah sakit, namun sayang akhirnya meninggal dunia.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.50 Wita. Kejadian berawal saat korban bermain ditemani nenek korban NS (53) sekitar pukul 14.40 Wita di tempat permainan anak-anak yang di berada di areal belakang GKBK atau yang sering disebut warga Twin Tower.
Tak berselang lama, sekitar 10 menit, NS kemudian melihat korban berlari kearah barat menuju arah kolam di sisi barat gedung. Kemudian NS berusaha mengejar dan memanggil korban saat itu, namun korban terus berlari, dan tercebur ke dalam kolam. NS yang sempat kebingungan kemudian berteriak minta tolong warga yang ada di sekitar lokasi.
NS yang sempat melihat cucunya muncul dan tenggelam di permukaan kolam dalam hitungan menit akhirnya ditolong oleh warga yang bernama Jhonny Aladin Silalahi (52) turun langsung ke dalam kolam dan mengangkat korban.
"Dan sempat juga diberikan pertolongan pertama, kemudian langsung di bawah ke Bali Med. Sampai di rumah sakit, korban sudah tidak bisa diselamatkan, korban sudah meninggal dunia," kata Kapolsek Jembrana Iptu I Putu Budi Santika, saat ditemui di TKP, Jumat 17 Maret 2023.
Hasil pemeriksaan dari dokter dan olah TKP tim Inafis Polres Jembrana, korban tiba di rumah sakit dalam keadaan tidak sadar, tidak ada denyut nadi, keluar cairan pada mulut korban dan rekam jantung tidak ada tanda-tanda. Atas peristiwa tersebut, pihaknya juga menghimbau, dan meminta untuk selalu awas dan tidak teledor terhadap anak yang masih dalam katagori pengawasan.
{bbbanner}
"Karena informasi ini saya denger bersama dengan nenek, kemungkinan kurang dari pengawasan dan diduga teledor sehingga anak tersebut tercebur," ungkapnya.
"Jadi yang mengempu (mengasuh) adalah neneknya yang mengajak ke sini, orangtuanya sedang bekerja. Disamping juga kebetulan mungkin ada parade ogoh ogoh untuk tingkat TK dan Paud yang dilaksanakan di depan kantor bupati," imbuhnya lagi.
Disinggung terkait pengamanan areal tempat bermain yang tidak ada pagar pembatas kolam di sisi barat gedung pihaknya mengatakan, areal sisi barat gedung memang tidak ada pagar pengaman khusus untuk hal tersebut. Karena tempat tersebut sebenarnya bukan tempat untuk anak bermain.
"Bapak bupati, kalau kita lihat sudah menyiapkan tempat yang sebenarnya savety, di areal tersebut memang tidak boleh keluar dan di kelilingi pagar pembatas, orang tua hanya mengantar dan menunggu sambil juga mengawasi," terangnya.
Namun karena bukan tempat areal bermain, apalagi usia dini dan diduga kurang pengawasan terhadap korban saat bermain, sehingga peristiwa tersebut terjadi.
"Sekali lagi ini sebagai peringatan untuk kita semua terutama para orang tua saat menemani anak anak bermain harus selalu dalam pengawasan," pungkasnya. (dik/ub)