UPDATEBALI.com, Denpasar – Percepatan penurunan angka stunting untuk khusus perguruan tinggi yaitu program Mahasiswa Penting (Mahasiswa Peduli Stunting) sudah digagas oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) dengan Forum Rektor seluruh Indonesia dan juga dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, RIset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Hasil Survei Status Gizi Anak Balita Indonesia (SSGBI) menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Bali tahun 2021 adalah paling rendah di Indonesia, yaitu 10,9%. Namun masih terdapat empat Kabupaten dan Kota dengan prevalensi diatas angka Provinsi, bahkan di atas batas WHO, yaitu 20%. Sehingga Program Mahasiswa Penting di Bali pada tahun 2022 – 2024, lokus-nya pada beberapa desa di Kabupaten Karangasem dan Klungkung. Target dari program ini adalah dalam 3 (tiga) tahun ini dapat mencapai penurunan angka stunting di Karangasem dan Klungkung di bawah prevalensi Bali, yaitu di bawah 10,9% dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat, bahagia dan sejahtera.
LPPM Unud dalam pertemuan dengan Prof. dr. Pande Putu Januraga perwakilan dari tim Program Mahasiswa Penting Bali, Ketua dan Sekretaris LPPM Unud, Prof. Suarsana and NMAED Wirastuti, PhD., serta Koordinator TU, Putu Yadnya, SE., MSi., menyambut baik dan siap bersinergi dengan melibatkan mahasiswa KKN, baik KKN Reguler maupun MBKM Membangun Desa/KKNT.
Prof. Januraga mendiskusikan tentang peluang Kedaireka Matching Fund dengan BKKBN dan DUDI untuk mendukung suksesnya program Mahasiswa Penting ini. Salah satu pembaruan strategi percepatan penurunan stunting adalah pendekatan keluarga melalui pendampingan keluarga berisiko stunting untuk mencapai target sasaran, yakni calon pengantin (catin), ibu hamil dan menyusui sampai dengan pasca salin, dan anak 0 – 59 bulan.
BKKBN sendiri telah membentuk tim pendamping keluarga (TPK) berisiko stunting yang terdiri dari tenaga kesehatan, kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga dan kader penggerak masyarakat lainnya.
“Kami berharap dengan dukungan komitmen dan peran Pemerintah Daerah serta mitra kerja Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, penurunan angka stunting ini dapat dicapai sesuai target menjadi 14% di tahun 2024 secara nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat, bahagia dan sejahtera,�tutupnya. (ub/unud.ac.id)