UPDATEBALI.com, BADUNG – Desa Adat Pecatu, kembali menjadi pusat perhatian dengan penyelenggaraan lomba ogoh-ogoh yang berlangsung meriah di Lapangan Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, sehari sebelum Hari Raya Nyepi.
Lomba yang diikuti oleh Sekaa Teruna dari berbagai banjar di Desa Adat Pecatu ini merupakan wujud dari upaya pelestarian seni dan budaya lokal.
Acara dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Badung, I Wayan Adi Arnawa pada Minggu 10 Maret 2023, yang turut didampingi oleh Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta, Perbekel Pecatu, Made Karyana Yadnya, Bendesa Adat Pecatu, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Sekda Adi Arnawa menyampaikan apresiasi atas kegiatan lomba ogoh-ogoh ini sebagai bagian dari rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi Caka 1946. Dukungan dari pemerintah, baik secara materi maupun moril, diberikan untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan kegiatan adat ini.
“Melalui lomba ini, kami berharap dapat merangsang kreativitas generasi muda dalam mempertahankan dan mengembangkan seni tradisional ogoh-ogoh. Selain itu, kami juga ingin memastikan bahwa keamanan dan ketertiban selalu dijaga, sehingga para wisatawan yang datang ke Bali merasa nyaman,” ungkap Adi Arnawa.
Menurutnya, acara lomba ogoh-ogoh juga memiliki potensi besar untuk menarik kunjungan wisatawan ke Bali. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan budaya seperti ini tidak hanya memiliki nilai ritual, tetapi juga memiliki dampak positif dalam sektor pariwisata.
Bendesa Adat Pecatu, Made Sumerta, menambahkan bahwa lomba ogoh-ogoh ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dalam melestarikan seni budaya dan tradisi agama, serta memastikan kelancaran upacara pengerupukan sesuai dengan tradisi yang diwariskan.
“Lomba ini menjadi ajang bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan memperkuat hubungan sosial antar pemuda. Melalui persiapan selama 3 bulan terakhir, kami berharap mampu memberikan yang terbaik dalam lomba ini,” tutur Made Sumerta.
Total 16 ogoh-ogoh berpartisipasi dalam lomba di tingkat desa, dengan 3 di antaranya akan maju ke lomba tingkat kabupaten. Harapan besar terletak pada kesinambungan tradisi dan pengembangan kreativitas generasi muda, serta potensi untuk menjadikan ogoh-ogoh sebagai daya tarik pariwisata yang lebih luas.(den/ub)
