UPDATEBALI.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali secara resmi menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2025–2029.
Kegiatan strategis ini menjadi tonggak penting dalam merumuskan arah pembangunan Bali lima tahun ke depan.
Musrenbang yang digelar di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali pada Selasa, 27 Mei 2025, dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, yang membacakan sambutan Gubernur Bali, Wayan Koster.
Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan bahwa RPJMD 2025–2029 akan menjadi peta jalan pembangunan Bali yang mengedepankan keberlanjutan, kearifan lokal, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“RPJMD ini disusun sebagai wujud komitmen Pemprov Bali dalam melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dengan prinsip transparansi, partisipatif, dan akuntabilitas,” ujar Gubernur dalam sambutannya.
Ia menambahkan, Musrenbang menjadi forum strategis untuk menyelaraskan visi dan misi kepala daerah terpilih dengan kebutuhan riil masyarakat serta prioritas pembangunan nasional.
RPJMD Semesta Berencana ini mengusung visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru,” yang dijabarkan dalam 22 misi dan 6 bidang prioritas, yakni:
-
Adat, Agama, Tradisi, Seni, Budaya, dan Kearifan Lokal;
-
Kesehatan, Pendidikan, Jaminan Sosial, dan Ketenagakerjaan;
-
Ekonomi Kerthi Bali (Pertanian, Kelautan, Perikanan, Perindustrian, Perdagangan, UMKM, Ekonomi Kreatif dan Digital, serta Pariwisata);
-
Infrastruktur Darat, Laut, dan Udara, serta Transportasi;
-
Lingkungan, Kehutanan, dan Energi;
-
Bali Pulau Digital dan Keamanan Bali.
Dalam laporan capaian indikator makro pembangunan, Bali menunjukkan tren positif. Pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2024 tercatat sebesar 5,48 persen, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 5,03 persen. Persentase penduduk miskin menurun menjadi 3,80 persen, dan tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 1,79 persen dari 2,69 persen pada tahun sebelumnya.
Indeks Gini tahun 2024 juga menunjukkan perbaikan menjadi 0,348, dari 0,362 pada tahun 2023, yang masih dalam kategori ketimpangan sedang. Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali meningkat menjadi 78,63, naik 1,53 poin dari tahun sebelumnya.
Meski demikian, Gubernur Koster menilai bahwa pembangunan Bali masih belum optimal. Oleh karena itu, ia mendorong penyusunan rencana pembangunan yang lebih akurat melalui pendekatan teknokratik, partisipatif, top-down dan bottom-up, serta pendekatan politik secara menyeluruh.
Ia juga mengingatkan seluruh bupati dan wali kota di Bali agar menjadikan RPJMD Semesta Berencana Provinsi Bali sebagai pijakan dalam menyusun RPJMD kabupaten/kota.
“Hal ini sejalan dengan amanat UU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali dan Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025–2125,” tegasnya.
Musrenbang ini turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda, DPRD Provinsi Bali, perwakilan pemerintah kabupaten/kota se-Bali, akademisi, tokoh adat, organisasi masyarakat sipil, hingga pihak swasta.
Para peserta memberikan masukan terhadap rancangan awal RPJMD berdasarkan evaluasi pembangunan periode sebelumnya, isu strategis daerah, serta capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).(yud/ub)