Rabu, Mei 1, 2024
BerandaBaliKebakaran Hutan di Lereng Gunung Agung Mengancam, Bupati dan Forkopimda Turun Langsung...

Kebakaran Hutan di Lereng Gunung Agung Mengancam, Bupati dan Forkopimda Turun Langsung ke Lokasi

UPDATEBAL.com, KARANGASEM – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali melanda lereng atas Gunung Agung, Rabu 27 September 2023. Laporan dari KRPH Kubu mencatat bahwa ada sejumlah titik api yang tersebar di wilayah tersebut, dengan titik api terbesar terdeteksi di lereng di atas Banjar Dinas Belong, Desa Ban, di atas Banjar Dinas Bantas, Desa Baturinggit, dan di atas Banjar Dinas Batudawa, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu.

Menyikapi situasi darurat Karhutla yang terus meluas, Bupati Karangasem, Gede Dana, bersama Kapolres dan Dandim 1623 Karangasem, melakukan perjalanan darurat ke lokasi dekat titik api Karhutla di Banjar Bantas, Baturinggit. Mereka harus menghadapi medan sulit untuk mencapai titik api tersebut. Namun, dalam perjalanan menuju titik api, sekitar pukul 15.00 Wita, Bupati Gede Dana dihubungi oleh Sekda Karangasem yang memberitahu bahwa Sekretariat DPRD mengirim undangan Rapat Paripurna yang mendesak.

Karena situasi di lapangan membutuhkan perhatian segera, Bupati Gede Dana memutuskan untuk tidak bisa hadir dalam Rapat Paripurna tersebut dan menugaskan Sekda Karangasem untuk menghadirinya. “Karena tidak memungkinkan untuk hadir dalam Rapat Paripurna, jadi saya menugaskan Pak Sekda untuk menghadirinya. Untuk itu saya memohon maaf kepada dewan,” ujar Gede Dana, sembari melanjutkan kegiatan pemantauan dan penanganan Karhutla bersama Forkopimda.

Baca Juga:  PJ Bupati Buleleng Optimis Mampu Turunkan Kemiskinan

Situasi di lapangan semakin rumit karena medan sulit, membuat tim gabungan dari BPBD, Damkar, KRPH Kubu, Polres, Kodim, dan warga setempat tidak dapat mencapai titik api. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membuat sekat api guna mencegah api merembet ke area lahan pertanian warga.

Gede Dana menyatakan bahwa kebakaran hutan lindung Gunung Agung terakhir kali terjadi pada tahun 2012, dan setelah 11 tahun, kejadian serupa kembali terjadi. Meskipun belum dapat dipastikan penyebab pasti kebakaran ini, musim kemarau dan kekeringan saat ini meningkatkan potensi kebakaran lahan akibat gesekan di lahan kering yang ditiup oleh angin kencang.

Baca Juga:  Pasebaya Agung Latih Relawan Muda Hadapi Ancaman Gunung Agung

“Yang terbakar adalah kawasan hutan lindung di antara Pal 449 hingga Pal 554. Menurut laporan dari KRPH, luas hutan lindung yang terbakar mencapai 35 hektar dan tersebar di banyak titik. Kami terus berkoordinasi dengan Kapolres, Dandim, KRPH, Perbekel Baturinggit, dan tim di lapangan untuk mencari langkah penanganan yang tepat agar Karhutla ini tidak meluas,” jelas Gede Dana.

Saat ini, tim pemantauan terus berada di lokasi titik api, sementara sebagian lainnya berjaga-jaga di Desa Tulamben untuk memudahkan dan mempercepat respons jika api mendekat ke lahan atau pemukiman warga.

Baca Juga:  Bupati Giri Prasta Sampaikan Penjelasan Terhadap Tiga Ranperda

Sementara itu, informasi awal tentang kebakaran ini diterima dari Bhabinkamtibmas Baturinggit pada pukul 11:30 Wita. Beliau melaporkan bahwa asap tebal terlihat di lereng Gunung Agung, yang berada di wilayah Dusun Bantas. Kawasan yang terbakar adalah Hutan Lindung di lereng Gunung Agung, yang jauh dari pemukiman penduduk dan berada di tapal batas lahan penduduk.

Bupati Gede Dana mengimbau masyarakat di sekitar lokasi kebakaran untuk tetap waspada dan siaga, terutama karena saat ini sedang berada di puncak musim kemarau (El Nino), kondisi yang dapat memicu terjadinya kebakaran lahan dan hutan. (tra/ub)

BERITA TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments