Minggu, Februari 23, 2025
BerandaNasionalGelar Webinar, Kemenkominfo Ajak Pelajar Waspadai Rekam Jejak Digital

Gelar Webinar, Kemenkominfo Ajak Pelajar Waspadai Rekam Jejak Digital

UPDATEBALI.comBIMA – Faktor keamanan merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan oleh pengguna digital. Apalagi, banyak warganet yang belum menyadari adanya rekam jejak digital yang ditinggalkan saat melakukan aktivitas di dunia maya. Jejak digital (digital footprint) yang tertinggal di jaringan internet dapat menjadi pintu masuk kejahatan siber.

Untuk meningkatkan kewaspadaan dan memberikan penyadaran dalam memelihara rekam jejak digital yang baik di dunia digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar webinar literasi digital untuk komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Sabtu 26 Agustus 2023 pagi, pukul 09.00 WITA.

Mengusung tema ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”, diskusi daring (online) itu akan menghadirkan tiga narasumber. Yakni: Kepala Balai Teknologi Informasi dan Data Pendidikan Dikbud NTB Agus Siswoaji Utomo, pengamat media dan komunikasi publik Sopril Amir, Macharaka Bimo  Keamanan Digital, dan Pingkan Maukar selaku moderator.

Baca Juga:  Kemenkominfo Gelar Webinar Ajak Pelajar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

”Webinar ini bisa diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbalinustra2608. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Jumat 25 Agustus 2023.

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, setiap orang yang melakukan aktivitas di dunia digital akan meninggalkan jejak digital. Jejak tersebut bisa berupa unggahan foto, aktivitas perpesanan, mengunjungi laman situs, unggahan konten atau meninggalkan komentar, mengisi data pribadi, internet banking, dan masih banyak lainnya.

”Data tersebut merupakan jejak digital yang tanpa sadar akan tersimpan secara abadi di internet,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Dunia digital, menurut Kemenkominfo, memiliki jangkauan yang luas, tidak terbatas ruang dan waktu, mudah diterima serta dibagikan. Jika dahulu kita mengenal jejak batu tulis dan hanya ada di satu tempat, tetapi jejak digital bisa diakses banyak orang dalam waktu singkat.

Baca Juga:  Satu Tangki Kilang Cilacap Terbakar Berisi Produk Pertalite

”Sayangnya, masih banyak yang belum menyadari hal tersebut. Kita masih sering menemukan banyak orang meninggalkan komentar kasar dan informasi hoaks di dunia digital yang berujung pada masalah hukum,” imbuh Kemenkominfo.

Jejak digital, lanjut Kemenkominfo, juga bisa ditinggalkan saat kita berbagi informasi data penting melalui media digital.

”Masyarakat masih pula belum memahami pentingnya kerahasiaan data seperti data KTP dan data keuangan. Asal dimasukkan dalam aplikasi, yang berujung pada kasus penipuan,” urainya.

Terkait itu, Kemenkominfo mengingatkan, jejak digital yang berisi informasi data pribadi sangat rawan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

”Apalagi, data-data tersebut dapat berakibat pada berbagai aspek yang akhirnya berimplikasi pada hubungan personal hingga ke ranah hukum. Jangan sampai kita mengalami hal tersebut,” pungkasnya.

Webinar literasi digital di lingkungan komunitas pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Baca Juga:  Petani Milenial NTT Panen Perdana Cabai di Sleman

”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.

Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (*/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments