Senin, Maret 10, 2025
BerandaFinansialOJK: Sektor Keuangan Nasional Tetap Terjaga di Tengah Konflik Timur Tengah

OJK: Sektor Keuangan Nasional Tetap Terjaga di Tengah Konflik Timur Tengah

UPDATEBALI.com, JAKARTA – Dalam Rapat Dewan Komisioner Mingguan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 17 April 2024, OJK menyampaikan penilaian bahwa stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga. Hal ini didukung oleh kondisi permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang dapat dikelola dengan baik, sehingga mampu menghadapi peningkatan ketegangan geopolitik global.

Meskipun demikian, OJK mencatat perkembangan terbaru di Timur Tengah dan potensinya terhadap kinerja intermediasi serta stabilitas sistem keuangan nasional ke depan. Dalam konteks ini, OJK menilai bahwa fundamental perekonomian Indonesia tetap terjaga dengan baik, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5 persen, inflasi yang terkendali sesuai target Bank Indonesia, serta neraca perdagangan yang masih surplus.

Baca Juga:  Jelang Galungan dan Kuningan, Pasokan Buah dan Janur dari Jawa Melonjak 60 Persen

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, Aman Santosa mengatakan, hingga Februari 2024, eksposur Lembaga Jasa Keuangan (LJK) terhadap Kawasan Timur Tengah relatif terbatas. Surat berharga dengan penerbit dari Timur Tengah yang dimiliki oleh perbankan domestik hanya sebesar Rp1,3 triliun, sementara asuransi dan Perusahaan Pembiayaan tidak memiliki surat berharga dari Timur Tengah.

“Di sektor pasar saham, nilai kepemilikan saham investor dari Timur Tengah mencapai Rp65,73 triliun atau sekitar 2 persen dari total nilai kepemilikan saham investor non-residen. Sementara kepemilikan LJK oleh investor dari Timur Tengah tercatat hanya di perbankan dengan asset share sebesar 0,1 persen dari total aset perbankan,” kata Aman Santosa pada Rabu 17 April 2024.

Baca Juga:  PLN Dorong Pertumbuhan Ekonomi Bali Melalui Pameran Inacraft 2024

Aman Santosa menilai bahwa buffer untuk mempertahankan stabilitas sistem keuangan di tengah potensi eskalasi konflik di Timur Tengah masih memadai. Hal ini dipertegas dengan kondisi permodalan yang tinggi di kawasan, risiko nilai tukar yang terkendali, serta likuiditas dalam mata uang rupiah dan valas yang masih mencukupi.

Namun demikian, OJK tetap akan memantau perkembangan risiko pasar Lembaga Jasa Keuangan, terutama terkait pembiayaan ke sektor-sektor yang memiliki eksposur tinggi terhadap konflik di Timur Tengah. OJK juga meminta LJK untuk melakukan evaluasi terkait potensi dampak transmisi dari perkembangan perekonomian global dan domestik serta mengambil langkah mitigasi yang diperlukan.

Baca Juga:  Sekda Adi Arnawa Hadiri Upacara Memukur dan Mepetik Griya Kajeng Abiansemal

“OJK akan terus berkoordinasi dengan Anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dan berkomitmen untuk mengeluarkan kebijakan yang diperlukan secara tepat waktu sesuai dengan perkembangan yang terjadi,” ucapnya.(yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments