Kamis, Maret 13, 2025
BerandaBaliLokakarya Pembelajaran dan Asesmen Sekolah Penggerak Denpasar: Sekolah Penggerak Menjadi Model dan...

Lokakarya Pembelajaran dan Asesmen Sekolah Penggerak Denpasar: Sekolah Penggerak Menjadi Model dan Pusat Inovasi dalam Pembelajaran Kurikulum Merdeka

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Pada tanggal 19 Agustus 2023, SDN 18 Pemecutan menjadi saksi dari kegiatan Lokakarya Pembelajaran dan Asesmen Sekolah Penggerak Angkatan 2 Denpasar.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Bali ini dihadiri oleh peserta pengawas sekolah, Kepala Sekolah dan Guru komite dari 28 sekolah penggerak angkatan 2 di Denpasar, Badung dan Klungkung.

Sekolah Penggerak adalah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menjadi model dan pusat inovasi dalam pembelajaran. Mereka memiliki peran yang penting dalam memajukan mutu pendidikan di Indonesia. Dalam rangka mewujudkan misi ini, sekolah-sekolah penggerak di Denpasar berkumpul untuk mengikuti lokakarya yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan praktik terkait pembelajaran dan asesmen.

Kegiatan ini diawali dengan sesi “Mulai Diri” yang dimulai dengan peserta mengisi lembar reflektif. Sesi ini bertujuan untuk membangun kesadaran diri akan praktik pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan dan mengeksplorasi pemahaman mereka terhadap konsep asesmen dan pembelajaran berdiferensiasi.

Baca Juga:  Puluhan Tuna Netra Bertemu Dadang Hermawan, Langsung Dibuatkan BPJS Ketenagakerjaan

Selanjutnya, kegiatan berlanjut ke sesi eksplorasi konsep terkait asesmen dan pembelajaran berdiferensiasi. Narasumber SMP Penggerak, I Wayan Sudiarsa, memberikan pandangan yang mendalam tentang konsep ini dan mengajak peserta untuk berdiskusi aktif. Sesi selanjutnya adalah “Ruang Kolaborasi” di mana peserta berbagi praktik baik terkait asesmen yang sudah mereka lakukan. Ini adalah momen penting untuk saling belajar dari pengalaman satu sama lain. Salah satu hal yang cukup menarik adalah dalam melakukan assemen tidak hanya terbatas dilakukan oleh guru, akan tetapi siswapun bisa melakukan assement dengan rubrik yang disiapkan oleh guru, serta komitmen peserta untuk mengurangi assemen berbentuk test yang mulai digantikan assemen berbentuk non test.

Baca Juga:  Kesbangpol Bali Sosialisasi Pendidikan Politik untuk Tokoh Perempuan

Demonstrasi kontekstual juga menjadi bagian penting dari lokakarya ini. Peserta bersama-sama membahas kendala yang mereka hadapi dalam praktik asesmen dan mencari alternatif solusi yang sudah dilakukan di sekolah masing-masing. Elaborasi pemahaman dan koneksi antar materi menjadi fokus selanjutnya. Para peserta berusaha untuk mendalamkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep yang telah dibahas sebelumnya dan mengaitkannya dengan praktik di sekolah mereka.

Terakhir, kegiatan ditutup dengan pembuatan rencana aksi nyata untuk mengimplementasikan asesmen awal pembelajaran di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdiferensiasi di sekolah mereka dan bagaimana rencana implementasi dukungan dari kepala sekolah serta pengawas. Hal ini bertujuan untuk menerapkan pembelajaran yang lebih efektif dan berfokus pada kebutuhan individual siswa.

Lokakarya Pembelajaran dan Asesmen Sekolah Penggerak Angkatan 2 Denpasar merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Denpasar. Dengan berbagi pengetahuan, pengalaman, dan praktik terbaik, sekolah-sekolah penggerak diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa pendidikan di Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Baca Juga:  Unud Sosialisasikan Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 dan Perban PT No 13 Tahun 2023

I Wayan Sudiarsa, dalam lokakarya ini menegaskan pentingnya berkolaborasi dan terus menerus meningkatkan diri dalam dunia pendidikan.

“Kegiatan seperti ini adalah bagian dari langkah-langkah yang penting menuju pendidikan yang lebih baik. Dengan saling belajar dan berkolaborasi, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang,” katanya.

Lokakarya ini tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga membangun komunitas yang kuat di antara sekolah-sekolah penggerak. Melalui kolaborasi yang berkelanjutan, Denpasar berharap dapat menciptakan pendidikan yang lebih inklusif, beragam, dan relevan dengan kebutuhan zaman.(*/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments