UPDATEBALI.com, DENPASAR – Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, turut hadir dalam upacara Karya Ngeratep, Melaspas, dan Pasupati Sesuhunan di Pura Pererepan Mertasari, Banjar Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu. Upacara ini juga bertepatan dengan perayaan Anggarkasih Tambir.
Upacara yadnya ini diadakan sebagai tanda rampungnya prosesi Nangiang dan Ngodakin Ida Sesuhunan. Dalam kesempatan ini, Walikota Jaya Negara juga turut serta dalam Nyumpangin Sekar Ida Sesuhunan Dalem Segening.
Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting, antara lain Anggota DPRD Kota Denpasar, Wayan Warka, Anggota DPRD Kota Denpasar, Wayan Gatra, Camat Denpasar Timur, Made Tirana, Perbekel, Bendesa, dan tokoh masyarakat setempat.
I Wayan Yogiana, Kelihan Adat Banjar Tohpati, menjelaskan bahwa Karya Ngeratep, Melaspas, dan Pasupati ini adalah bagian dari rangkaian Nangiang dan Ngodakin Ida Bhatara Sesuhunan yang berada di Pura Mertasari Banjar Tohpati. Sesuhunan yang diperbaiki dalam upacara ini adalah Ratu Ayu (Barong).
“Setelah selesai dikerjakan, kita melaksanakan Upacara Ngeratep, Melaspas, dan Pasupati,” ujarnya.
Lebih lanjut, Yogiana menjelaskan bahwa setelah upacara Ngeratep, Melaspas, dan Pasupati, rangkaian upacara akan dilanjutkan dengan Upacara Mesuci.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan rangkaian upacara ini. Semoga Ida Bhatara Sesuhunan senantiasa memberikan berkah kepada kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menekankan bahwa pelaksanaan Karya Ngeratep, Melaspas, dan Pasupati Sesuhunan di Pura Pererepan Mertasari Banjar Tohpati adalah sebuah momentum penting bagi seluruh masyarakat untuk selalu ingat dan meningkatkan pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Dia berharap agar semua elemen masyarakat, terutama krama, menjadikan acara ini sebagai momen untuk menjaga harmoni antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai implementasi dari konsep Tri Hita Karana.
“Dengan pelaksanaan upacara ini, mari kita tingkatkan rasa pengabdian kita sebagai upaya untuk menjaga harmoni antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai implementasi dari konsep Tri Hita Karana,” ujar Jaya Negara.(per/ub)