UPDATEBALI.com, BADUNG – Wakil Bupati Badung, Bagus Alit Sucipta, secara resmi membuka Lomba Ogoh-ogoh yang digelar oleh Pasikian Yowana Sempidi-Kwanji dan Karang Taruna Bhakti Pertiwi dalam rangka Gelar Seni Budaya.
Acara ini berlangsung di Area Bundaran Patung Hanoman Sempidi, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, pada Jumat 28 Maret 2025.
Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja I Putu Eka Merthawan, Perwakilan Lurah Sempidi I Wayan Suarsana, Bendesa Adat Sempidi I Gusti Ngurah Martana, Bendesa Adat Kwanji I Nyoman Budha Arta, serta sejumlah tokoh masyarakat dan pemangku adat lainnya. Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan seni dan budaya ini, Wabup Bagus Alit Sucipta menyerahkan dana motivasi sebesar Rp 30 juta.
Dalam sambutannya, Wabup Badung menyampaikan apresiasi kepada para Yowana di Desa Adat Sempidi dan Kwanji yang telah menginisiasi Lomba Ogoh-ogoh Bhandana Bhukala sebagai wujud nyata dalam melestarikan seni, budaya, dan tradisi Bali.
“Masyarakat Bali memiliki warisan budaya yang sangat berharga. Saya berharap seluruh peserta dapat menjalankan lomba ini dengan tertib dan menjadikannya sebagai momentum untuk memperkuat rasa persatuan dan kecintaan terhadap budaya kita,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947 kepada seluruh masyarakat Badung.
“Semoga perayaan Tapa Brata Penyepian membawa kerahayuan dan kesukertan bagi kita semua serta menjadikan Badung dan Bali tetap aman, tentram, dan sejahtera,” tambahnya.
Sementara itu, Bendesa Adat Sempidi I Gusti Ngurah Martana yang mewakili dua desa adat menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran dan dukungan dari Wakil Bupati Badung. Ia menjelaskan bahwa lomba ogoh-ogoh ini diadakan bertepatan dengan Warsa Anyar Caka 1947 sebagai bentuk kreativitas generasi muda dalam melestarikan tradisi.
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung yang telah membantu kelancaran acara ini. Lomba ini merupakan inisiatif Pasikian Yowana Sempidi-Kwanji dan diikuti oleh Sekaa Teruna dari 13 banjar. Harapan kami, seluruh peserta dapat mengikuti lomba dengan tertib sehingga perayaan ini berjalan lancar dan semakin mempererat kebersamaan di tengah masyarakat,” jelasnya.
Acara ini menampilkan berbagai karya ogoh-ogoh hasil kreativitas para pemuda desa yang menggabungkan unsur seni, tarian, gamelan, serta keterampilan dalam membuat ogoh-ogoh. Lomba ini dinilai berdasarkan kreativitas, koreografi, dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Melalui kegiatan ini, diharapkan seni dan budaya Bali terus berkembang dan menjadi kebanggaan bagi generasi mendatang.(den/ub)
