Jumat, April 25, 2025
BerandaBaliSekda Dewa Indra: Bali Jadi Lokasi International Mangrove Research Centre MBZ-JKW IMRC

Sekda Dewa Indra: Bali Jadi Lokasi International Mangrove Research Centre MBZ-JKW IMRC

UPDATEBALI.comDENPASARSekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyambut baik dibukanya Mohamed Bin Zayed – Joko Widodo International Mangrove Research Centre (MBZ-JKW IMRC).

“Jadi Bali kebagian rejeki,” ungkap Dewa Made Indra di sela-sela mendampingi Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan, saat ground breaking MBZ-JKW IMRC di Three Mountains Kura-Kura Bali, Serangan pada Minggu 19 Mei 2024 sore.

Pusat Riset Mangrove Internasional ini akan menjadi nilai tambah bagi Bali. Selain mengembangkan studi mangrove, pusat riset ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan.

Baca Juga:  Sekda Adi Arnawa Hadiri Piodalan Pura Prajapati Banjar Tengah Kaler Gulingan

“Bali akan memiliki kontribusi yang lebih besar,” kata Dewa Made Indra.

Dewa Made Indra menjelaskan bahwa Hutan Mangrove di Bali sangat unik dengan vegetasi yang sangat bagus dan spesies yang cukup lengkap.

“Jarang ditemukan hutan mangrove dengan ragam spesies yang lengkap seperti di Bali,” tambahnya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) yang telah memilih Bali sebagai tempat pembangunan International Mangrove Research Centre (IMRC).

“Kita harus berterima kasih kepada Pemerintah, Pak Jokowi dan juga Pemerintah Uni Emirat Arab yang bersepakat untuk membangun di Bali,” jelasnya.

Baca Juga:  Penyidik Tetapkan Eks Anggota DPRD Tabanan Jadi Tersangka Korupsi LPD

Pemerintah Indonesia dan UEA telah menandatangani MoU untuk bersama-sama mengetuai aliansi mangrove untuk iklim dan mendirikan MBZ-JKW IMRC di Bali. Inisiatif ini menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam mengatasi tantangan terkait perubahan iklim serta kerjasama antara kedua negara.

Menkomarves, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia telah menyediakan sekitar 2,5 hektar lahan untuk pengembangan pusat penelitian tersebut.

“Penelitian ini terutama untuk pemanfaatan bioteknologi dan inovasi seperti kecerdasan buatan untuk identifikasi mangrove dan pemanfaatan drone untuk restorasi di daerah terpencil,” jelasnya.

Baca Juga:  Prodi Sarjana dan Magister Teknik Sipil FT UNUD Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Peliatan

Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Uni Emirat Arab, Amna bint Abdullah Al Dahak Al Shamsi, menyampaikan bahwa kerjasama UEA dengan Pemerintah Indonesia tidak hanya tentang pembangunan konstruksi IMRC, tetapi yang paling penting adalah apa yang dilakukan ketika IMRC telah berdiri. Ia berharap pusat penelitian ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam pengembangan dan rehabilitasi mangrove di Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan hijau di seluruh dunia.(yud/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments