UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Rencana revitalisasi pasar Umum Negara oleh Pemkab Jembrana mendapat respon negatif dari sejumlah pedagang pasar. Pasalnya, Senin 23 Januari 2023 ratusan pedagang pasar menyatakan sikap menolak rencana revitalisasi tersebut.
Dari pantauan di lokasi, sekitar 200 lebih warga pasar mendatangi rumah Haji Muhammad Yunus, salah satu anggota DPRD Jembrana dari fraksi PKB di lingkungan Ketugtug, Kelurahan Loloan Timur, Jembrana.
Kedatangan ratusan warga pasar ini, bermaksud menyampaikan sikap untuk menolak rencana revitalisasi pasar Umum Negara dijadikan pasar modern atau mall.
Tampak ruangan tamu rumah hingga halaman luar dipenuhi warga yang datang. Lebih dari satu jam warga berdiskusi dan menyampaikan aspirasi mereka.
Salah satu warga pasar I Gede Darmika, (56) menuturkan, kedatangan mereka hanya ingin meminta kepada anggota dewan untuk memfasilitasi apa yang menjadi aspirasi warga pasar, terutama para pedangan terkait penolakan rencana revitalisasi pasar Umum Negara.
"Makanya saya datang ke sini (rumah anggota dewan) meminta untuk memfasilitasi aspirasi kami ke pemerintah," kata Darmika ditemui UpdateBali di lokasi, Senin 23 Januari 2023.
Darmika juga mengatakan, beberapa waktu lalu sempat diminta datang ke rumah jabatan bupati oleh dinas terkait. Namun waktu itu, tidak ada diskusi hanya menyaksikan penayangan gambar video rencana revitalisasi dan itupun tidak seluruhnya pedagang yang hadir hanya belasan saja.
"Setelah dipikir panjang bersama semua pelaku pasar, kalau pasar ini direvitalisasi, berkaca dari contoh contoh yang ada, jadinya itu tidak maksimal bagi kepentingan pelaku pelaku pasar. Jadi pointnya, sementara masyarakat pasar itu tidak setuju kalau pasar ini direvitalisasi" ungkapnya.
Sementara itu, anggota DPRD Jembrana Haji Muhammad Yunus mengatakan, ratusan warga pasar yang datang ini secara spontanitas, bukan terencana. Mereka menyampaikan keberatan dan tidak setuju terkait revitalisasi pasar oleh pemerintah.
"Saya kaget juga mereka datang hampir 200 orang lebih, itu di luar dugaan saya," kata Haji Yunus.
Menurutnya, setelah mendengar aspirasi ratusan para pedagang ini, mereka bukan maksud untuk menolak program program bagus dari pemerintah. Namun para pedagang tidak setuju revitalisasi pasar tradisional berlantai dua atau menyerupai pasar modern seperti mall.
"Mereka mereka semua dengan menangis, merintih tadi dan sangat memohon sekali, untuk tidak (direvitalisasi). Boleh dibangun, boleh direnovasi tapi jangan sampai berlantai dua," ungkapnya.
Sehingga, kata dia, aspirasi ini akan disampaikan langsung ke bupati dan memohon kebijakan yang terbaik untuk kesejahteraan masyarkat.
Baca juga:
Seks Sumber Kebahagiaan dan Kesuksesan
"Setelah ini, nanti akan kita sampaikan ke bupati, mudah mudahan bupati bisa mengambil kebijakan dengan hati yang ingin membahagiakan masyarakatnya," tandasnya. (nal/ub)