Kamis, Maret 13, 2025
BerandaBisnis & EkonomiImport Pakaian Bekas Distop, Penjualan Pakaian Lokal di Bangli Menggeliat 

Import Pakaian Bekas Distop, Penjualan Pakaian Lokal di Bangli Menggeliat 

UPDATEBALI.com, BANGLI – Kebijakan Pemerintah melarang import pakaian bekas yang dilakukan secara ilegal, disambut positif sejumlah pedagang pakaian lokal di kabupaten Bangli.

Sebab, pasca penghentian tersebut penjualan pakaian lokal mulai menggeliat, Minggu 26 Maret 2023. 

{bbbanner}

Hal ini diakui, Ni Komang Sulasmi salah seorang pedagang pakaian di pasar Loka Srana. Pihaknya mengaku mendukung dan menyambut positif keputusan pemerintah menghentikan praktik impor bakaian bekas. Sebab, lanjut dia, sebelum ada baju bekas beredar di pasaran, tokonya selalu ramai dikunjungi pembeli. 

Baca Juga:  Pertamina Sediakan Tiket MotoGP Mandalika di Aplikasi Mypertamina

Namun sejak baju bekas mulai masuk, pembeli pun berlahan mulai berkurang.

"Kebanyakan pembeli tergiur membeli pakaian bekas karena harganya lebih murah. Akibatnya toko saya sepi pembeli," jelasnya.

Disebutkan, kini setelah adanya pelarangan import pakaian bekas, berangsur-angsur toko pakaian lokal mulai bergeliat.

Baca Juga:  SKK Migas akan Kawal Pengeboran 900 Sumur Pengembangan Sepanjang 2022

"Astungkara, kini setiap hari ada saja yang beli. Walaupun tidak banyak, setidaknya beberapa sudah ada yang laku," ungkapnya. 

{bbbanner2}

Hal yang sama juga diakui Eko, pedagang pakaian lainnya. Kata dia, dengan distopnya import baju bekas bisa menumbuhkan kembali UMKM lokal. Tentunya hal ini harus dibarengi dengan kualitas yang memadai, sehingga tidak mengecewakan pembeli. Saatnya UMKM bisa bangkit lagi. Tentunya, dengan tetap memperhatikan kualitas produk agar pakaian lokal semakin di buru oleh pembeli," ujarnya.

Baca Juga:  Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Nasional Terjaga, Presiden Jokowi Apresiasi Kebijakan OJK

Untuk itu, pihaknya juga tetap berharap agar kebijakan Pemerintah selalu mengedepankan terhadap keberpihakan masyarakat kecil.

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments