Senin, Maret 10, 2025
BerandaHukum & KriminalPolisi Kembangkan Penyidikan Kasus Narkoba Libatkan Napi Lapas Bangli

Polisi Kembangkan Penyidikan Kasus Narkoba Libatkan Napi Lapas Bangli

 

UPDATEBALI.com, JEMBER – Tim Satuan Reskoba Polres Jember terus mengembangkan penyidikan kasus penangkapan pengedar narkoba jenis ganja lintas pulau di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang diduga melibatkan atau dikendalikan di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II-A Bangli, Bali.

"Setelah menangkap tersangka AA (43) di Jember, kami terus kembangkan untuk menangkap pengedar hingga bandar ganja jaringan antarpulau tersebut," kata Kasat Reserse Narkoba Polres Jember AKP Sugeng Iryanto saat dikonfirmasi per telepon di Jember, Sabtu 6 Mei 2023.

Baca Juga:  Nekat Gadai Mobil Rental, IRT Dibekuk Polisi

Polres Jember menangkap tersangka AA yang menjadi pengedar narkoba jenis ganja yang diduga anggota sindikat jaringan narkoba lintas pulau dari Medan ke Bali dengan barang bukti ganja kering sebanyak 10 kilogram di areal persawahan di Desa Lampeji, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember di awal Mei 2023.

"Dari hasil pemeriksaan sementara, barang haram tersebut diduga dikendalikan narapidana dari dalam lapas di Bangli. Kami sudah mengantongi identitasnya berinisial S dan yang bersangkutan merupakan residivis kasus narkoba yang masih mendekam di penjara," tuturnya.

Baca Juga:  Polda Metro Benarkan Tersangka Pembunuhan di Depok Anggota Densus 88

Ia menjelaskan bahwa tersangka AA mengaku hanya mengikuti arahan dari S seorang narapidana yang berada di dalam Lapas Bangli untuk menuliskan nama seseorang dan mencantumkan nomor handphone yang diberikan oleh S di bagian depan kardus/karung paketan.

"Berdasarkan keterangan tersangka, ganja tersebut di dapat dari Medan, kemudian dikirimkan ke Jember. Kendati demikian, tidak diedarkan di Jember. Jadi, hanya transit beberapa jam saja di Jember, kemudian dikirim ke Bali sesuai dengan pesanan," katanya.

Baca Juga:  FIFA Tendang Rusia dari Piala Dunia Qatar 2022

{bbbanner}

Dalam 1 bulan, lanjut dia, AA biasanya mengirim sekitar 10—20 kilogram ganja kering yang siap edar dan tersangka mendapat upah sebesar Rp500 ribu untuk setiap kilogramnya.

"Kami terus kembangkan penyidikan kasus itu dan melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk memberantas peredaran narkoba," katanya. (ub/antara)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments