UPDATEALI.com, TABANAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng menunjukkan komitmen kuat dalam pembangunan pendidikan dengan meraih Anugerah Merdeka Belajar (AMB) 2024 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Penghargaan tersebut diberikan dalam kategori Pemerintah Daerah (Pemda) Transformatif/Terbaik dalam Pengelolaan Program Indonesia Pintar (PIP). Trofi penghargaan diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbudristek RI Suharti kepada Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jumat, 5 Juli 2024 malam.
Dalam kesempatan tersebut, Lihadnyana menyatakan bahwa komitmen pembangunan pendidikan di Buleleng sangat besar, tercermin dari anggaran pendidikan yang mencapai 34 persen dari APBD, jauh melampaui ketentuan minimum sebesar 20 persen. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan pendidikan dan jajaran Pemkab Buleleng yang telah bekerja keras dan berinovasi untuk mencapai prestasi ini.
“Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh insan pendidikan di Kabupaten Buleleng dan juga seluruh jajaran Pemkab Buleleng yang telah bekerja keras dan terus berinovasi untuk mewujudkan suatu kebanggaan bagi masyarakat Buleleng,” ujar Lihadnyana.
Ke depan, Pj Bupati yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini berkomitmen untuk terus bekerja keras demi kemajuan pendidikan di Buleleng, khususnya dalam meningkatkan lama sekolah bagi masyarakat. Program Kejar Paket A, B, dan C akan terus dimasifkan, disertai dengan peningkatan mutu dan sarana prasarana pendidikan di Kabupaten Buleleng.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng Made Astika menyebutkan bahwa Pemkab Buleleng berhasil menjadi Pemda Pengelola PIP terbaik dalam AMB 2024 berkat berbagai upaya yang dilakukan. Pemanfaatan PIP yang tepat sasaran dan tepat waktu telah dicapai, dengan hampir 100 persen peserta didik yang berhak menerima PIP telah dicairkan dan tepat sasaran.
“Artinya, seluruh peserta didik yang memiliki hak untuk PIP itu sudah hampir 100 persen dicairkan dan tepat sasaran,” ungkap Astika.
Astika juga menambahkan bahwa pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan mengenai pemanfaatan PIP, serta efektivitas koordinasi dan kolaborasi dengan perbankan, dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai PIP. Monitoring dan evaluasi jalannya PIP di Kabupaten Buleleng juga terus dilakukan untuk memastikan program ini berdampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
“Semua itu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai PIP. Termasuk selalu melakukan monitoring dan evaluasi jalannya PIP di Kabupaten Buleleng,” tambah Astika.
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Pemkab Buleleng untuk terus berinovasi dan bekerja keras dalam membangun pendidikan yang lebih baik bagi masyarakat Buleleng. (adv/ub)