UPDATEBALI.com, BULELENG – Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menandatangani prasasti peresmian Gedung Buleleng Command Center (BCC) yang juga akan difungsikan sebagai kantor Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosanti).
Pada Jumat 26 Januari 2024, Lihadnyana menyampaikan niatnya untuk menjadikan BCC sebagai contoh gedung atau kantor yang menerapkan pola kerja kolaboratif.
Pola kerja kolaboratif menjadi fokus utama yang diinginkan oleh Pj Bupati. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, tata kerja dan tata ruangan akan diatur secara cermat. Lihadnyana menyatakan bahwa dengan menerapkan pola kerja kolaboratif, akan terjadi efisiensi dan efektivitas.
Hal ini juga sesuai dengan regulasi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenpanRB) terkait pola kerja kolaboratif.
BCC juga diharapkan menjadi pusat data Buleleng yang terbuka untuk publik. Selain menjadi milik pegawai Diskominfosanti, BCC dianggap sebagai milik masyarakat umum. Publik diharapkan dapat mengakses segala data yang dibutuhkan ketika berada di BCC, menjadikannya sebagai pusat data yang komprehensif tentang Buleleng.
“Pemahaman Buleleng sebagai Satu Data memerlukan arsitektur fitur-fitur yang spesifik dan menjelaskan secara detail gambaran Buleleng,” harap Lihadnyana.
Lihadnyana menekankan bahwa transisi dari konvensional ke digital merupakan perubahan mendasar, yang akan memberikan ketepatan, kecepatan, akurasi, dan dukungan bukti. Pemimpin sementara ini menyatakan tekadnya untuk terus mengupayakan transformasi digital dengan serius dan berkelanjutan.
Menanggapi keinginan Pj Bupati, Kepala Diskominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan, menyatakan bahwa BCC sebagai pusat data membutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak, terutama instansi vertikal dan perangkat daerah di Kabupaten Buleleng. Kolaborasi ini dianggap krusial untuk mendetailkan data yang diberikan kepada publik yang mengunjungi BCC.
“Pola kerja kolaboratif adalah kolaborasi dengan seluruh pihak untuk mewujudkan Satu Data Buleleng,” ungkap Suwarmawan.
Suwarmawan juga menambahkan bahwa sebagai kantor Diskominfosanti, penataan akan dilakukan untuk menciptakan pola kerja kolaboratif antara eselon III, IV, dan staf ASN maupun non-ASN. Tidak akan ada sekat fisik antara pejabat dan staf, sehingga koordinasi dan kolaborasi dapat berjalan maksimal. (adv/ub)