UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Pemerintah Kabupaten Jembrana menggelontorkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk desa adat dengan harapan meningkatkan profesionalisme prajuru Adat.
Bantuan senilai total Rp 15.400.400.000 berasal dari anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten. Penyerahan BKK dilakukan secara simbolis oleh Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, di Gedung Kesenian Bung Karno.
Dana tersebut mencakup Bantuan Dana Kegiatan Desa Adat, Insentif Bendesa Adat, Insentif Kelian Adat, Insentif Kelian Tempek, Insentif Sulinggih, Insentif Pemangku Sad Kahyangan, serta Insentif kepada Pemangku Kahyangan Tiga.
Pembayaran insentif dilakukan secara bertahap setiap tiga bulan sekali.
Selain bantuan keuangan, Pemkab Jembrana juga memberikan bantuan material, yaitu 2 ekor babi dan 200 Kg beras kepada setiap desa adat dalam rangka Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1946. Sebanyak 128 ekor babi telah dibagikan secara simbolis sebagai bagian dari upacara melasti, sebuah rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menyatakan pentingnya pengembangan sumber daya manusia prajuru Adat untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan penghargaan.
Dia juga menegaskan perlunya profesionalisme dari semua unsur di Desa Adat, termasuk Bendesa dan Kelian, mengingat Jembrana akan menyambut Jembrana Emas Tahun 2026.
“Tantangannya akan lebih sulit, mohon bantu semua program Pemerintah Kabupaten Jembrana,” ujarnya.
Bupati Tamba juga mengajak umat Hindu, khususnya di Jembrana, untuk menjalani Catur Brata Penyepian dengan sungguh-sungguh sebagai bagian dari perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1946. Dia menghargai tradisi ini dan berharap agar pelaksanaannya semakin baik dari tahun ke tahun.
“Kepada seluruh umat Hindu dimanapun, khususnya di Jembrana, agar benar-benar melaksanakan catur brata panyepian, kita hormati tradisi kita, semakin tahun harus semakin bagus, hargai betul-betul brata panyepian hanya satu kali dua puluh empat jam, mari kita mulat sarira,” paparnya. (yud/ub)