Senin, April 28, 2025
BerandaGaya hidupPembelian Twitter oleh Elon Musk akan Ditinjau oleh FTC AS

Pembelian Twitter oleh Elon Musk akan Ditinjau oleh FTC AS

UPDATEBALI.com, Jakarta – Elon Musk akan ditinjau dengan UU Antimonopoli karena akuisisi Twitter

Pebisnis Elon Musk akan menghadapi tinjauan UU Antimonopoli dari Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS setelah sang miliuner itu membeli Twitter dengan nilai 44 miliar dolar AS.

Kabar itu pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg meski kedua pihak nampaknya masih bungkam untuk dimintai keterangan seperti dikutip dari Reuters, Jumat.

FTC akan memutuskan pada bulan depan apakah akan melakukan penyelidikan antimonopoli yang mendalam dari transaksi itu.

Baca Juga:  Bupati Suwirta Tuntaskan Program Kerja Berdasarkan Skala Prioritas

Penyelidikan dengan tinjauan UU Antimonopoli akan menunda penutupan kesepakatan selama berbulan-bulan.

Pakar antimonopoli mengatakan ada kemungkinan kecil agensi akan menemukan bukti bahwa pembelian Twitter oleh Musk ilegal berdasarkan undang-undang antimonopoli.

FTC sudah menyelidiki pembelian awal Musk atas 9 persen saham di Twitter, menyelidiki apakah dia mematuhi persyaratan pelaporan antimonopoli ketika dia mengakuisisi saham tersebut pada awal April.

Baca Juga:  Gubernur Koster Kebut Capaian 30 Persen Vaksinasi Booster Guna Mendukung Kedatangan Wisman Tanpa Karantina

Salah satu kritik terhadap kesepakatan itu adalah “Open Markets Institute”, yang mengatakan bahwa kesepakatan itu harus dihentikan untuk menghindari memberi orang yang sudah berkuasa.

Hal itu karena kontrol langsung atas salah satu platform paling penting di dunia untuk komunikasi dan debat publik.

Tentunya dengan kepemilikan Elon Musk atas perusahaan satelit komunikasi Starlink menjadi salah satu perhatian yang ditekankan.

Kesepakatan akuisisi Twitter sepenuhnya oleh CEO Tesla itu mendapat dukungan dari Partai Republik berharap kaum konservatif yang dilarang dari situs tersebut bisa muncul ke permukaan seperti mantan Presiden Donald Trump.

Baca Juga:  Megan Domani dan Junior Robert Duet di Film Baru, Tayang Mei 2023

Sementara Musk telah men-tweet tentang kebebasan berbicara, ketika dia membahas rencana untuk Twitter, dia lebih fokus membantu pendapatan dengan membuat lebih banyak orang menggunakannya atau memotong pengeluaran seperti gaji eksekutif.

Dia tidak mengatakan apa pun secara terbuka tentang mengizinkan mantan pengguna yang dilarang untuk kembali. (ub/antara).

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments