UPDATEBALI.com, KARANGASEM – Menyikapi tingginya angka kasus bunuh diri di Bali, yang mencapai 3,07% pada 2023 menurut data Pusat Informasi Kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri, Pertamina Patra Niaga melalui Integrated Terminal Manggis berupaya memberikan dukungan kesehatan mental khususnya bagi remaja.
Berdasarkan data tersebut, tingkat bunuh diri di Bali merupakan yang tertinggi di Indonesia, bahkan melampaui Yogyakarta (1,58%) dan Bengkulu (1,53%).
Program jejaring “Ulakan” difokuskan untuk menciptakan Desa Ramah Anak di Karangasem, dengan perhatian utama pada kesehatan mental remaja, Jum’at, 1 Oktober 2024.
Sebanyak 135 kasus bunuh diri terjadi di Bali pada 2023, dan 32 di antaranya tercatat di Karangasem. Pada 2024, kasus di Karangasem kembali meningkat hingga 22 kasus dalam enam bulan pertama. Forum Anak Desa Ulakan, menyadari kurangnya kesadaran akan isu kesehatan mental di kalangan remaja Karangasem, bekerja sama dengan Pertamina IT Manggis untuk menginisiasi kegiatan peningkatan kesehatan mental melalui program Jejaring “Ulakan”.
Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relation & CSR Regional Jatimbalinus PT Pertamina Patra Niaga, menjelaskan bahwa program CSR ini bertujuan untuk menciptakan desa ramah anak yang mendukung kesehatan dan kreativitas remaja.
Program tersebut juga menggandeng pemerintah Desa Ulakan dan Penyuluh Bahasa Bali untuk membentuk Forum Anak Desa Ulakan. Forum ini terdiri dari perwakilan terbaik tiap Banjar Adat di Ulakan, yang kini memperluas fokusnya dari pelestarian budaya Bali dan isu lingkungan ke kesehatan mental.
Sebagai bagian dari kegiatan, program “Gethok Tular Kesehatan Mental Remaja” dilaksanakan oleh Forum Anak Desa Ulakan bersama Posyandu Remaja Desa Ulakan, dengan dukungan dari Denpasar Mental Health Center (DMHC).
Program ini membekali remaja dengan pengetahuan tentang kesehatan mental, termasuk tanda-tanda gangguan, cara menangani gejala awal, serta teknik pengaturan napas dan relaksasi. Lebih dari 30 anggota Forum Anak dan Posyandu Remaja Desa Ulakan mengikuti sesi ini, yang juga menjadi bagian dari peringatan Hari Kesehatan Mental Dunia pada 10 Oktober.
Kegiatan Gethok Tular ini dilanjutkan ke tiga desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Sengkidu, Desa Pasedahan, dan Desa Nyuhtebel, dengan melibatkan lebih dari 80 remaja. Transfer pengetahuan ini diharapkan mendorong para peserta untuk menyebarkan informasi kesehatan mental kepada teman sebaya mereka di desa masing-masing.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Pertamina IT Manggis yang telah mendampingi anak-anak Forum Desa Ulakan. Anak-anak kami kini berkembang dalam hal public speaking, berani mengutarakan pendapat, dan lebih inisiatif dalam mengeksekusi kegiatan,” ucap Sekretaris Desa Ulakan, Agus Jogris.
“Program Jejaring Ulakan merupakan komitmen Pertamina sebagai BUMN yang peduli terhadap isu kesehatan mental. Ini juga sejalan dengan arahan Kementerian BUMN untuk mendukung kesejahteraan mental, tidak hanya bagi karyawan tetapi juga masyarakat sekitar wilayah operasional Pertamina,” tutup Ahad. (yud/ub)