Senin, Maret 10, 2025
BerandaFinansialOJK: Risiko Penguatan Dolar AS Termitigasi dengan Baik, Masyarakat Diharap Tenang

OJK: Risiko Penguatan Dolar AS Termitigasi dengan Baik, Masyarakat Diharap Tenang

UPDATEBALI.com, JAKARTAOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa risiko yang timbul akibat penguatan dolar Amerika Serikat (AS) beberapa waktu terakhir masih dapat dikelola dengan baik oleh industri perbankan nasional.

Berdasarkan hasil uji ketahanan (stress test), OJK menyimpulkan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah saat ini tidak secara signifikan memengaruhi permodalan bank, mengingat posisi devisa neto (PDN) perbankan Indonesia yang masih terjaga di bawah threshold.

Menurut data yang disampaikan oleh OJK, porsi Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk valuta asing saat ini sekitar 15 persen dari total DPK perbankan. Meskipun terjadi pelemahan nilai tukar rupiah, DPK valas masih tumbuh cukup baik secara tahunan (yoy) hingga akhir Maret 2024.

Baca Juga:  Legislator Minta OJK Utamakan Kepentingan Nasabah Dalam Kasus Unitlink

“Diperkuat oleh bantalan permodalan perbankan yang cukup besar, di mana tingkat rasio kecukupan modal (CAR) tinggi, fluktuasi nilai tukar rupiah dan suku bunga yang masih tinggi dapat diserap dengan baik,” jelas Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae pada Jumat 19 April 2024.

Rae juga menambahkan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah saat ini memberikan dampak positif terhadap ekspor komoditas dan turunannya, yang diharapkan dapat mengimbangi penarikan dana non-residen dan mendorong industri dalam negeri untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri dalam proses produksinya.

Baca Juga:  OJK Fokus Dorong Pertumbuhan Perbankan Syariah dan UMKM di Tengah Tantangan Ekonomi Global 2024

OJK terus melakukan uji ketahanan secara rutin terhadap perbankan dengan mempertimbangkan berbagai faktor risiko, termasuk risiko kredit dan risiko pasar. Pengawasan yang optimal dilakukan untuk memastikan bahwa berbagai risiko akibat pelemahan nilai tukar maupun suku bunga termitigasi dengan baik oleh masing-masing bank.

Dian Ediana Rae juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang menghadapi dampak guncangan geopolitik global yang terjadi saat ini.

“Ketenangan dan kerjasama antar-otoritas terkait menjadi faktor kunci dalam menghadapi dinamika perekonomian global saat ini,” katanya.

Dikatakannya pula bahwa penguatan dolar AS terjadi secara global, tercermin dari Dollar Index yang mencatatkan tren kenaikan sejak akhir Maret 2024. Faktor yang memengaruhi penguatan dolar AS antara lain adalah kebijakan suku bunga yang masih tinggi di AS namun bersamaan dengan laju inflasi yang masih jauh dari target 2 persen.

Baca Juga:  Peringatan Hari Indonesia Menabung 2023, OJK Gelar 'KREASI BANGKIT'

Sementara itu, meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah juga menyebabkan kekhawatiran akan perang yang meluas, yang dapat membebani perekonomian dunia. Rae menyatakan bahwa OJK terus mengawasi perkembangan ekonomi global dan domestik, serta meminta bank untuk melakukan langkah mitigasi yang diperlukan dalam menghadapi ketidakpastian ini.(yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments