UPDATEBALI.com, DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah, khususnya menjelang Ramadan 2024 atau 1445 Hijriah.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2024, sebuah kampanye nasional keuangan syariah selama Bulan Ramadan.
OJK Provinsi Bali, bersama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orwil Bali, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Pegadaian Kanwil VII Denpasar, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) Bali Nusra, menyelenggarakan Pelatihan Literasi Keuangan Syariah dengan tema “Mendorong Digitalisasi untuk Pengembangan UMKM Syariah” di Auditorium ITB STIKOM Bali, Sabtu 16 Maret 2024.
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan Syariah masih relatif rendah. Untuk mengatasi hal ini, OJK telah menyiapkan arah dan prioritas program literasi dan inklusi keuangan Syariah.
Melalui GERAK Syariah, OJK berkomitmen untuk mengorkestrasikan seluruh kegiatan literasi dan inklusi keuangan Syariah kepada masyarakat secara merata dan masif selama bulan Ramadhan. Program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha jasa keuangan Syariah, asosiasi, komunitas, dan lembaga terkait.
“Pelatihan ini selaras dengan kampanye GEBYAR Ramadhan Keuangan Syariah. Kami mengharapkan kerja sama ini akan terus berkesinambungan dan tidak berhenti pada acara di pagi hari ini,” kata Kristrianti.
Pelatihan ini diikuti oleh sekitar 181 peserta yang terdiri dari keluarga besar ICMI Orwil Bali, perwakilan ormas dan komunitas Islam, tokoh masyarakat, mahasiswa Stikom, dan dosen STIKOM Denpasar. Acara tersebut juga diisi dengan penjelasan peran masing-masing lembaga terkait keuangan Syariah, diskusi panel, penyerahan santunan dan paket sembako kepada ustadz/guru, serta buka bersama.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan peningkatan literasi dan inklusi Syariah khususnya di Provinsi Bali dapat terakselerasi, sambil bersama-sama mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi Syariah.(yud/ub)