UPDATEBALI.com, GIANYAR – Usia tidak menghalangi semangat Pekak Renda seorang pedagang sate babi legendaris yang masih gigih menjajakan dagangannya di pinggir jalan di Batubulan, Gianyar.
Meskipun usianya sudah menginjak 80 tahun, kakek yang dikenal dengan nama Sate Legend ini tetap aktif berjualan sate babi yang terkenal di kawasan.
Pekak Renda, yang sudah menjajakan sate babi sejak remaja, mengaku bahwa cintanya pada bisnis kuliner ini tidak pernah pudar.
“Saya mulai berdagang sate sejak muda, sebelum saya menikah,” ujarnya kepada updatebali.com pada Selasa, 9 Juli 2024.
Dengan tenda sederhana bernama Sate Legend, Pekak Renda melayani pelanggan dengan ramah di pinggir jalan samping Setra Tahak, desa Pekraman Jero Kuta. Meskipun usianya lanjut, semangatnya untuk berdagang tetap membara.
“Saya berdagang dari pagi hingga habis, melayani pelanggan dari berbagai kalangan,” tambahnya.
Sate buatannya yang terkenal dengan racikan bumbu rahasia turun-temurun dari keluarganya telah menarik banyak penggemar. Dia mengelola beberapa cabang lain di Batubulan, Gianyar, yang dikelola oleh anak dan menantunya.
“Anak dan menantu saya juga membantu menjaga cabang-cabang sate saya,” katanya.
Setiap harinya, Pekak Renda membawa 300 tusuk sate yang laris manis terjual. Dengan harga terjangkau, para pelanggan dapat menikmati sate lengkap dengan tipat (longtong) hanya dengan Rp. 15.000 per porsi.
“Saya senang melihat banyak orang datang dan menikmati sate buatan saya,” ungkapnya.
Meskipun usianya telah tua, Pekak Renda masih aktif dan semangat dalam menjalankan bisnis sate babinya. Dengan rasa bangga, dia terus mewariskan tradisi kuliner Bali kepada generasi muda serta terus mendapatkan dukungan dari para pelanggan setianya.(den/ub)