UPDATEBALI.com, BULELENG – Calon Gubernur Bali, Wayan Koster, menegaskan komitmennya dalam melindungi keberlangsungan nama tradisional Bali, seperti “Nyoman” dan “Ketut.”
Hal ini disampaikannya dalam sebuah sesi uji publik yang digelar di Kampus Undiksha Singaraja, dua hari lalu. Menjawab pertanyaan dari Ni Luh Putu Lia Putri, mahasiswi Fakultas Kedokteran Undiksha, Koster menekankan pentingnya menjaga kelestarian nama-nama Bali yang semakin menurun jumlahnya.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 1.300 mahasiswa dan dosen tersebut, Koster menyatakan bahwa pelestarian nama Nyoman dan Ketut adalah kewajiban siapapun yang memimpin Bali. Berdasarkan data, nama Nyoman hanya tersisa 109.198 orang atau sekitar 18%, sementara nama Ketut tinggal 6%. “Kalau tidak dilindungi sekarang, maka 10 hingga 20 tahun ke depan kedua nama ini bisa hilang dari Bali,” ujarnya.
Mahasiswi Ni Luh Putu Lia Putri menyampaikan kekhawatirannya bahwa ajakan untuk memiliki lebih dari dua anak bisa berdampak pada masalah sosial dan kesehatan, seperti stunting. Berdasarkan data yang ia kutip, prevalensi stunting di Bali pada tahun 2023 mencapai 14%. Selain itu, ia menyoroti tantangan ekonomi, kemacetan, serta lapangan kerja yang semakin sulit di Bali. “Jarak kehamilan yang singkat bisa memicu stunting pada anak,” ujar Lia.
Menanggapi hal ini, Koster mengklarifikasi bahwa data stunting di Bali pada tahun 2023 adalah 7,2% dan menurun menjadi 4% pada 2024. “Kami targetkan zero stunting di Bali,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa pemerintah telah memberikan dukungan pendidikan dan kesehatan gratis sehingga keluarga Bali tidak perlu khawatir memiliki empat anak. “Dulu banyak anak, hanya jual canang dan bertani, tapi anak-anak bisa sukses menjadi dokter atau pejabat. Sekarang sudah ada pendidikan dan kesehatan gratis, tetapi anaknya justru sedikit,” ujar Koster.
Koster menekankan pentingnya menjaga populasi orang Bali agar budaya dan tradisi tetap hidup. “Jika orang Bali berkurang, maka budaya Bali akan hilang cepat atau lambat. Sumber daya manusia Bali harus terus dijaga,” pungkasnya. (ub)