UPDATEBALI.com, TOKYO – Fitur-fitur alam di Jepang, seperti pemandangan bunga hortensia yang berwarna-warni, menjadi daya tarik pariwisata yang menakjubkan pada musim panas.
Salah satu tujuan wisata yang memungkinkan pengunjung menikmati keindahan bunga hortensia yang dikelilingi oleh bangunan bersejarah adalah Kota Kamakura, di Prefektur Kanagawa.
Astrid, seorang pengunjung dari Amerika Serikat yang ditemui di Kamakura pada hari Minggu, mengungkapkan bahwa ia sangat menikmati kunjungannya ke kota ini, terutama pemandangan bunga hortensia dan teratai yang ada di sekitar kuil.
“Ketika kami melihat hamparan bunga itu, kami langsung ingin pergi ke jembatan itu karena pemandangannya sangat indah. Kami juga ingin mengambil foto di sana karena warna-warnanya begitu menakjubkan,” ujarnya.
Dia berkunjung ke Jepang bersama dengan rombongan anggota Pramuka Putri dari Kota New York. Sebelumnya mereka telah mengunjungi Tokyo dan berencana untuk melihat Gunung Fuji, Hakone, serta melanjutkan perjalanan ke Kyoto, Hiroshima, dan Osaka.
“Kunjungan ini adalah pertama kalinya bagi saya ke Kamakura, dan saya sangat terkesan dengan budayanya yang luar biasa. Bagi saya pribadi, ini merupakan pengalaman yang menakjubkan untuk melihat bagian dunia yang berbeda seperti ini,” tambahnya.
Menurut Astrid, suasana di kota ini yang merepresentasikan sisi-sisi masa lalu Jepang sangat menenangkan. “Kami benar-benar menyukainya,” katanya.
Bunga hortensia, juga dikenal sebagai hydrangea atau bunga bokor, biasanya mulai mekar pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan Juni hingga September, menjelang berakhirnya musim panas.
Bunga ini umumnya tumbuh dalam tumpukan dan membentuk pola setengah lingkaran, dan dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah Jepang.
Keunikan dari bunga ini adalah variasi warna yang beragam, bahkan dalam satu pohon, mulai dari merah muda, biru, ungu, putih, hingga hijau.
Perubahan warna ini dipengaruhi oleh tingkat keasaman (pH) tanah di sekitarnya. Jika pH tanah berada dalam rentang 4,5-5,5 (asam), maka warna yang dihasilkan akan berupa biru atau ungu.
Sementara jika pH tanah berada dalam rentang 6,0-7,0 (basa), maka warna yang dihasilkan cenderung berwarna merah muda.
Oleh karena itu, warna-warni bunga hortensia dapat diubah sesuai dengan keinginan dengan menambahkan tingkat keasaman tanah menggunakan bubuk kopi atau kulit jeruk.
Selain bunga hortensia, bunga-bunga lain yang sering ditemui selama musim panas di Kamakura adalah teratai dan mawar dengan berbagai jenisnya.
Kamakura juga merupakan salah satu kota yang memiliki banyak tempat wisata religi di Jepang. Dalam waktu kurang dari dua jam, pengunjung dapat mencapai kota ini yang kaya akan budaya dari Tokyo.
Ada banyak kuil yang dapat ditemui di Kamakura, dan salah satunya yang terkenal adalah Daibutsu atau Patung Buddha Agung, yakni kuil dengan patung Buddha terbesar kedua di Jepang yang memiliki berat sekitar 93 ton dan tinggi 13 meter.
Salah satu daya tarik transportasi di Kamakura adalah naik kereta Enoden Line, di mana wisatawan dapat menikmati pemandangan pantai dan Pulau Enoshima dari dalam kereta.
Tak hanya itu, pengunjung juga dapat merasakan sensasi yang berbeda dengan naik Shonan Monorail, sebuah kereta yang menggantung di atas jalur sepanjang Enoshima hingga Ofuna, Kamakura. (ub/ant)