UPDATEBALI.com, DENPASAR – Pencegahan penyebaran kasus tuberkulosis (TB) menjadi fokus utama Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Denpasar.
Pasalnya, jumlah kasus TB di Kota Denpasar pada tahun 2024 tercatat mencapai 1.601 kasus, melebihi target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan sebanyak 1.450 kasus.
Ketua Harian PPTI Cabang Denpasar, I Gusti Ngurah Wibawa, menegaskan pentingnya peran keluarga pendamping pasien TB dalam mencegah penularan lebih lanjut.
Ia menyampaikan bahwa pemberian obat pencegahan kepada anggota keluarga yang mendampingi penderita TB menjadi salah satu langkah strategis yang terus digencarkan.
“Kami berharap keluarga pendamping penderita TB mau untuk minum obat pencegahan agar tidak terpapar virus TB,” ujarnya saat ditemui pada Senin, 14 April 2025, di sela-sela kegiatan penyuluhan di Denpasar.
Ngurah Wibawa menambahkan, pihaknya bersama para kader TB di puskesmas masing-masing kecamatan aktif melakukan penyuluhan ke masyarakat, terutama di tingkat banjar.
Salah satu penyuluhan yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu berlangsung di Banjar Pemogan, Denpasar Selatan. Hingga akhir Maret 2025, jumlah pasien yang tengah menjalani pengobatan TB di wilayah tersebut tercatat sebanyak 32 orang.
Tak hanya melalui penyuluhan umum, kader TB juga secara aktif menyasar kegiatan Posyandu di setiap banjar untuk menyampaikan edukasi mengenai bahaya TB. Menurut Ngurah Wibawa, pengobatan TB membutuhkan waktu cukup panjang, yakni selama 6 bulan, sehingga pencegahan menjadi langkah paling efektif.
“Saat ini kami pantau selain penderita TB di keluarga, keluarga yang tidak kena TB juga memeriksakan diri. Sehingga diketahui lebih dini bila terkena TB,” imbuhnya.
Sebagai bagian dari upaya preventif, setiap puskesmas rutin melakukan penyuluhan hingga lima kali dalam sebulan. Diharapkan, dengan semakin intensifnya kegiatan edukasi ini, masyarakat dapat semakin memahami risiko dan bahaya penyakit TB.
Selain kegiatan penyuluhan, PPTI Cabang Denpasar juga memberikan bantuan sembako kepada para penderita TB. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung pemulihan kesehatan pasien sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka selama masa pengobatan.(per/ub)