UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Pemerintah Kabupaten Jembrana mendapat angin segar dalam penanganan masalah sampah yang semakin menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara.
Melalui kerjasama dengan PT Wisesa Global Solusindo, Pemkab Jembrana menerima satu unit mesin pengolahan sampah yang dapat mengubah sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik menjadi RDF (Refuse Derived Fuel), sebuah alternatif sumber energi bagi industri. RDF dikenal sebagai hasil pemisahan sampah yang dikeringkan untuk penggunaan energi.
Pengolahan sampah menjadi RDF di TPA Peh diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan sampah yang sudah overload. Saat ini, TPA Peh menerima sekitar 50-60 ton sampah per hari dengan estimasi sampah eksisting mencapai ratusan ribu ton. Untuk mengatasi masalah ini, mesin pengolahan sampah menjadi RDF menjadi solusi terbaik.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menyambut antusias kedatangan mesin tersebut di TPA Peh. Dia berharap dengan operasional mesin ini, sampah eksisting yang ada di TPA dapat dibersihkan dalam beberapa tahun ke depan, mengingat volume sampah yang sudah mencapai 100.000 ton.
Dalam proses ini, Jembrana tidak mengeluarkan anggaran dari APBD, menunjukkan kesadaran bersama dalam mengatasi permasalahan sampah di daerah tersebut.
“Mesin pengolah sampah ini menjadi bahan bakar alternatif yang dapat digunakan dalam pembuatan semen,” ucapnya.
Yohanes dari PT Wisesa Global Solusindo menjelaskan bahwa Jembrana menjadi yang pertama di Bali yang menerima bantuan mesin pengolahan sampah ini, setelah sebelumnya hadir di Jakarta dan Yogyakarta. Namun, dalam proses pengolahan sampah, keselamatan kerja juga menjadi prioritas mengingat potensi bahaya yang dimiliki sampah yang telah menumpuk cukup lama, terutama gas metan yang dihasilkan.
Dengan upaya ini, Jembrana menjadi contoh pertama dalam penanganan sampah yang dapat dijadikan inspirasi bagi daerah lain dalam mengatasi permasalahan serupa.(yud/ub)