UPDATEBALI.com, DENPASAR – Konsistensi Pemerintah Kota Denpasar terus berkelanjutan di dalam membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid 19 ini. Dimana sebelumnya sudah ada empat dapur umum yakni Jaba Paon Kaliasem Denpasar, Dapur Umum Yadnya, Inti Bali dan SOS Sanur, kali ini Pemkot Denpasar bersinergi kembali dengan Inti Bali, Jaba Paon Denpasar yang didukungĂ‚Â BPD Bali, Hiswana Migas, Omsa Medic dan menggelar Dapur Umum Gotong Royong di Kelenteng Maha Grhapati.
Peresmian Dapur Umum ini dibuka secara langsung Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara ditandai dengan pemotongan pita yang pada kesempatan ini didampingi Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali Sudiarta Indrajaya, Camat Denpasar Selatan, I Wayan Budha, Lurah Renon dan unsur terkait lainnya, Selasa (10/8), di Kelenteng Maha Grhapati.
Walikota Jaya Negara di sela-sela kegiatan mengatakan, Dapur Umum Gotong Royong di Kelenteng Maha Grhapati ini merupakan sinergi Pemkot Denpasar dengan Inti Bali, dimana untuk dapur umum disini dikhususkan dengan menu vegetarian.
Dimana Dapur Umum Di Kelenteng Maha Grhapati yang dikordinir INTI Bali ini dikelola secara langsung dan bersinergi dalam tajuk uluran tangan untuk kehidupan membantu sesama baik warga yang sehat, warga yang menjalani isolasi dan warga yang benar-benar membutuhkan.
“Semoga dengan Semangat gotong royong melalui Dapur Umum Di Kelenteng Maha Grhapati INTI Bali iniĂ‚Â Ă‚Â diharapkan berperan untuk lebih mendalam menggugah dalam berkontribusi menyelematkan warga di bidang pangan tanpa melihat agama, suku, ras dan lainnya di masa pandemi ini,” ujar Jaya Negara.
Sementara Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali Sudiarta Indrajaya yang juga selaku pengelola dapur umum gotong royong Kota Denpasar di Dapur Klenteng Maha Grhapati mengatakan, sebenarnya dapur umum ini sudah di mulai sejak bulan April 2020, dan diaktifkan kembali mengingat pemerintah pusat memberlakukan PPKM level 4 untuk Denpasar.
Dimana di dapur umum ini khusus untuk jenis makanan vegetarian dengan pengolahan yang khusus demi kesehatan masyarakat dan sekali sekali  juga di sediakan menu tambahan ikan untuk mensuport protein masyatakat yang membutuhkan di masa pendemi ini.
“Pemesanan atau amprah makanan ini dilakukan minimal sehari sebelumnya. Dalam sehari, akan membuat sedikitnya 500 paket nasi, sesuai permintaan dari Kecamatan ataupun Desa Kelurahan dan kami siap menambahkan jika memang sangat diperlukam. Dimana tenaga tukang masak yang dibutuhkan minimal sebanyak 8 orang untuk 500 paket nasi dan Sehari kami rancang pembagian dua kali, yakni pagi pukul 08.00 Wita dan siang hari pukul 14.00 Wita,” katanya. (UB)