Selasa, Mei 20, 2025
BerandaBaliHUT Koperasi ke-75, Loka POM Buleleng Lakukan Tes KIT di Pasar Banyuasri

HUT Koperasi ke-75, Loka POM Buleleng Lakukan Tes KIT di Pasar Banyuasri

UPDATEBALI.com, BULELENG – Serangkaian HUT Koperasi yang ke-75 Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) di Kabupaten Buleleng melakukan pengujian produk pangan menggunakan tes KIT untuk melakukan pembinaan, pengawasan serta edukasi kepada pedagang yang ada di Pasar Banyuasri, pada Jumat (22/7/2022)

Saat ditemui usai acara talk show di Gedung Kesenian Singaraja Kepala Loka POM Buleleng Made Ery Bahari Hantana mengatakan dalam kegiatan ini pihaknya bekerjasama dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UKM) Buleleng.

Baca Juga:  Curi Kamera Canon, Daniel Terpaksa Mendekam di Penjara

Sementara itu hasil dari 18 sampling berupa terasi, kerupuk, dan jajanan lainnya yang telah diuji menggunakan tes KIT, ternyata 4 diantaranya dinyatakan positif mengandung zat yang dilarang digunakan untuk makanan seperti boraks dan Rhodamin B.

“Dari 18 sampling itu kami temukan 4 sampel yang positif, 2 mengandung Boraks dan 2 Rhodamin B tapi memang tidak sebanyak sebelum-sebelumnya sudah jauh berkurang, namun ini juga masih perlu terus di edukasi,” papar Ery.

Selanjutnya, Ery pun menghimbau kepada para pedagang agar selalu waspada saat menerima produk dari produsen atau pengepul dan pembuat produk. Bahkan para pedagang diharapkan bisa mengetahui sumber produk yang dijualnya, sebab jika produk tersebut ditemukan mengandung zat terlarang maka petugas akan lebih mudah mencari informasi asal produk tersebut.

Baca Juga:  Bupati Giri Prasta dan Baladika Bali Rayakan HUT ke-20 dengan Pesan Persaudaraan

“Yang paling penting sumbernya darimana itu harus tau begitu ada permasalahan kita bisa telusuri, kalau tidak begitu kita hanya bisa lakukan edukasi berkaitan ciri-ciri produk mengandung zat terlarang,” imbuh Ery.

Sementara itu, Ery mengaku Loka POM Buleleng telah melakukan edukasi sebagai upaya pencegahan baik itu secara mandiri maupun dengan lintas sektor. Bahkan pihaknya juga menyasar pelaku usaha baik industri rumah tangga dan industri besar yang ada di Kabupaten Buleleng, sehingga melalui edukasi itu masyarakat serta pelaku usaha diharapkan dapat memahami zat yang bisa digunakan dan tidak bisa digunakan dalam memproduksi makanan.

Baca Juga:  iPhone 14 dan iPhone 14 Plus Tidak Gunakan Prosesor Terbaru Apple

“Kita selalu lakukan, pembinaan dan edukasi baik mandiri maupun bersama lintas sektor untuk mencegah terjadinya penggunaan zat-zat terlarang dalam produk pangan,” pungkasnya. (diana/ub)

BERITA TERKAIT

Most Popular

Recent Comments