UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Hingga bulan Oktober 2023 total peristiwa kebakaran di Jembrana sebanyak 47 kebakaran. Peristiwa kebakaran tersebut didominasi rumah, bangunan toko hingga lahan kebun dampak kekeringan yang terjadi dibeberapa wilayah di Bali, termasuk Kabupaten Jembrana.
Dari data yang diperoleh, dari 47 peristiwa kebakaran tersebut yang mendominasi yakni kebakaran lahan kebun sebanyak 8 peristiwa, kemudian 8 bangunan toko atau tempat usaha, 7 kebakaran rumah tinggal dan 6 dapur, serta beberapa kebakaran lainnya seperti gudang, sampah, kendaraan, pohon, kabel listrik, tabung gas dan lainnya.
Kabid Linmas Damkar Jembrana I Kadek Rita Budhi Atmaja mengatakan, musim kemarau seperti sekarang ini sangat rentan terjadi peristiwa kebakaran, salah satunya kebakaran kebun atau lahan warga. Ia juga menegaskan bahwa kebakaran bisa terjadi jika ada pertemuan tiga unsur seperti, bahan baku, angin (oksigen) dan panas.
“Jadi kebakaran itu terjadi dari tiga hal itu. Kalau tiga hal itu, ada yang tidak masuk, maka tidak mungkin terjadi kebakaran,” kata Budhi Atmaja, saat dikonfirmasi updatebali.com lewat sambungan telepon, Jumat 20 Oktober 2023.
Seperti salah satu contoh kebakaran lahan di daerah sepadan sungai Biluk Poh, Desa Penyaringan, Mendoyo yang sudah tiga kali mengalami kebakaran. Menurutnya, potensi pemicu kebakaran di lokasi tersebut masih bisa terjadi. Karena, kata dia, di lokasi bahan baku seperti puing- puing kayu (kering) limbah bekas banjir masih banyak menumpuk dan kondisi angin yang lumayan kencang ditambah musim kemarau serta aktifitas rumah warga disekitaran lokasi yang memungkinan beraktifitas dengan api.
“Harus dipahami itu. Jadi bagi masyarakat harus lebih waspada dan berhati hati. Tidak membakar sampah pada saat musim kemarau, terutama berdekatan dengan lahan terbuka yang berpotensi memicu kebakaran,” harapnya.
Budhi Atmaja juga menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengecekan ke tempat pembuangan akhir (TPA) Peh, di Desa Kaliakah, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran sampah, seperti yang dialami tiga TPA di kabupaten/kota di Bali.
“Setelah saya mengikuti rapat di BNPB, ada 16 TPA di seluruh Indonesia yang mengalami kebakaran dan tiga di Bali. Ke depan kita akan melakukan pengecekan di TPA (Peh) untuk antisipasi dari awal dengan melakukan penyiraman air bagian pinggir TPA. Jika ada kebakaran di situ, tidak sampai menimbulkan kerugian di areal warga penyanding. Kita pasti lakukan pengecekan ke sana,” pungkasnya.(dik/ub)