UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Puting beliung yang melanda Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkar Agung, Kabupaten Jembrana, meninggalkan kerusakan yang cukup besar.
Sebanyak 14 rumah warga dan satu Balai Subak mengalami kerusakan serius akibat terjangan angin kencang yang datang tanpa peringatan. Di balik bencana ini, semangat gotong royong dan kepedulian antarsesama justru semakin menguat, menjadi penopang warga yang terdampak.
Sebagai bentuk solidaritas, Komunitas Tanam Tuwuh dari Generasi Penerus Bali (GP Bali) bergerak cepat memberikan bantuan kepada para korban.
Bantuan sembako seperti beras, minyak goreng, mie instan, dan kebutuhan pokok lainnya disalurkan langsung kepada warga terdampak. Tak hanya bantuan materi, dukungan moral juga disampaikan oleh komunitas tersebut.
“Di saat-saat seperti ini, yang paling penting adalah memastikan bahwa mereka tidak merasa sendirian. Kehadiran kami bukan hanya untuk menyalurkan bantuan, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa masyarakat Bali selalu bergandengan tangan menghadapi tantangan apa pun,” ujar Diana, Ketua Komunitas Tanam Tuwuh, saat menyerahkan bantuan bersama Seniasih Giri Prasta dan anggota DPRD Provinsi Bali, Made Sumiati.
Warga yang rumahnya rusak menyambut bantuan dengan haru. Seorang warga yang mengalami kerusakan parah pada atap rumahnya mengungkapkan rasa syukurnya.
“Kami sempat bingung harus mulai dari mana memperbaiki kerusakan ini, tapi dengan adanya bantuan ini, kami merasa ada yang memperhatikan dan membantu meringankan beban kami,” ujarnya.
Selain menyalurkan sembako, Komunitas Tanam Tuwuh juga membuka kesempatan bagi masyarakat luas yang ingin berpartisipasi dalam membantu para korban. Mereka mengajak seluruh elemen masyarakat, baik individu maupun organisasi, untuk memberikan bantuan dalam bentuk donasi, tenaga, maupun dukungan lainnya.
“Gotong royong adalah akar dari budaya kita. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk menunjukkan bahwa di tengah bencana pun, semangat kebersamaan dan saling peduli masih menyala kuat,” tambah Seniasih Giri Prasta.
Bencana alam memang tak bisa diprediksi, namun respons dan solidaritas sesama menjadi penentu seberapa cepat korban dapat pulih. Bantuan yang diberikan Komunitas Tanam Tuwuh menjadi bukti bahwa di balik setiap cobaan, selalu ada kebaikan yang hadir. Aksi ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut membantu.
“Mari bersama kita nyalakan kembali harapan dan semangat warga Lingkungan Samblong. Dengan kepedulian dan gotong royong, tidak ada tantangan yang tidak bisa kita hadapi,” tutup Diana. (ub)