UPDATEBALI.com, LOMBOK – Literasi digital sering kali dianggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. Padahal, literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang tak cuma berfokus pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Kecakapan literasi digital memang tidak sekadar mampu mengoperasikan alat, tetapi juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Untuk meningkatkan rasa tanggung jawab pengguna digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar webinar literasi digital untuk komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Kamis 27 Juli 2023 pagi, pukul 09.00 WITA.
Mengusung tema ”Menjadi Pengguna Media Sosial yang Bijak, Kreatif dan Inovatif”, diskusi daring (online) itu akan menghadirkan tiga narasumber. Yakni: Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah Didik Purwasetyaadi, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah Lalu Rupawan Joni, influencer Dyah Hakim, dan Theodora Mayang selaku moderator.
”Webinar ini bisa diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbalinustra2707. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Rabu 26 Juli 2023.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menegaskan, pengguna digital yang bertanggung jawab, mereka akan memanfaatkan media digital secara positif, seperti bersikap bijak, kreatif dan inovatif.
”Sebaliknya, pengguna digital akan menghindari penggunaan media digital secara negatif yang akan merugikan diri sendiri dan orang lain,” sambungnya.
Pengguna media sosial yang bijak, menurut Kemenkominfo, akan mengedepankan kejujuran, tidak melakukan ujaran kebencian, penyebaran hoaks, maupun perundungan dunia maya (cyberbullying). Bijak bermedia sosial juga akan menghindari plagiasi, manipulasi serta mengedepankan netiket atau tata krama berinternet.
Sedangkan menjadi pengguna yang kreatif dan inovatif di media sosial, dalam hal ini memiliki beragam bentuk, mulai dari pengembangan diri sampai pengembangan usaha. Misalnya, pengembangan diri dalam belajar, kreativitas menulis maupun berkarya lainnya.
”Dari sisi inovasinya, pengguna bisa menggunakan media sosial untuk membuat inovasi bisnis maupun promosi pariwisata dengan memanfaatkan platform digital yang sesuai dan banyak tersedia di internet,” imbuh Kemenkominfo.
Kemenkominfo menambahkan, salah satu contoh pemanfaatan media sosial (digital) yang paling nyata, yakni penggunaan media digital dan media sosial dalam inovasi pembelajaran di bidang pendidikan.
”Dengan adanya inovasi, kini penggunaan e-learning menjadi lebih mudah dan mendorong proses pendidikan menjadi lebih efisien,” pungkasnya.
Webinar literasi digital di lingkungan komunitas pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (*/ub)