UPDATEBALI.com, DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menjalin aliansi strategis dengan Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN-LIK).
Program ini bertujuan mempercepat peningkatan literasi dan inklusi keuangan, terutama di wilayah perdesaan Bali.
KKN-LIK Universitas Udayana berlangsung dari 14 Juli hingga 26 Agustus 2024, sementara Universitas Pendidikan Ganesha mengadakan kegiatan serupa dari 18 Juli hingga 22 Agustus 2024. Sebanyak 678 mahasiswa turut serta dalam program ini, memberikan edukasi keuangan kepada 27.620 peserta serta mendampingi 312 UMKM.
Pada Kamis, 19 September 2024, Kepala OJK Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu mengatakan, kolaborasi dengan kalangan akademisi ini merupakan bagian dari strategi OJK Bali dalam mendongkrak literasi keuangan masyarakat. Inisiatif ini selaras dengan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang juga melibatkan Pemerintah Daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), pelaku usaha jasa keuangan, serta instansi terkait.
Dalam KKN-LIK 2024, kegiatan dilaksanakan di 40 desa yang tersebar di 8 kabupaten di Bali, seperti Badung, Tabanan, Gianyar, Klungkung, Jembrana, Karangasem, Buleleng, dan Bangli. Sebelum pelaksanaan, Kristrianti Puji Rahayu menyebutkan OJK Bali bersama Universitas Udayana dan Undiksha memberikan pembekalan kepada 4.817 mahasiswa peserta KKN dan pembekalan khusus kepada mahasiswa KKN-LIK melalui 11 modul edukasi keuangan.
“Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, terdapat perbedaan mencolok antara tingkat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia, dengan tingkat literasi sebesar 65,43 persen dan tingkat inklusi sebesar 75,02 persen. Perbedaan ini lebih terlihat antara wilayah perkotaan dan perdesaan, dengan indeks literasi perkotaan mencapai 69,71 persen, lebih tinggi dibandingkan perdesaan yang hanya 59,25 persen, ucap Kristrianti Puji Rahayu.
Beragam program dilaksanakan mahasiswa KKN-LIK, mulai dari survei profil desa, pendampingan UMKM, hingga edukasi keuangan kepada 2.786 masyarakat dan 2.502 yowana (pemuda). Mahasiswa juga mengedukasi 164 sekolah dengan 14.136 siswa serta melakukan edukasi door-to-door kepada 7.269 peserta.
“Selain itu, survei literasi dan inklusi keuangan dilakukan kepada 10.864 responden. Mahasiswa juga membuat pojok literasi keuangan berupa poster yang berisi informasi seputar produk dan layanan jasa keuangan yang ditempatkan di berbagai fasilitas publik seperti kantor desa, balai banjar, sekolah, dan puskesmas,” ucapnya.
Program KKN-LIK menjadi prioritas OJK Bali dan akan terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Ke depan, OJK Bali berkomitmen meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.(yud/ub)