Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliDoktor Ilmu Kedokteran Berhasil Identifikasi Faktor Risiko Penularan Kusta pada Kontak Serumah

Doktor Ilmu Kedokteran Berhasil Identifikasi Faktor Risiko Penularan Kusta pada Kontak Serumah

UPDATEBALI.comDENPASAR – Bertempat di Ruang Sidang Pascasarjana, Gedung Pascasarjana Denpasar, telah berlangsung ujian Promosi Doktor dengan kandidat promovenda, dr. I Gusti Ayu Agung Dwi Karmila, Sp.KK., FINSDV., dengan judul disertasi “Polimorfisme Gen Reseptor Vitamin D FOK-1, Kadar Protein Reseptor Vitamin D dan Kadar Katelisidin Rendah Sebagai Faktor Risiko Kusta Stadium Subklinis pada Narakontak Serumah Kusta pada rabu 26 Juli 2023.

Target eliminasi kusta belum tercapai dengan pengobatan kusta yang efektif serta deteksi dini kasus baru untuk menghentikan penularan. Narakontak serumah kusta tipe multibasiler yang belum memperoleh pengobatan sebagai individu yang memiliki risiko tinggi tertular kusta. Penelitian ini bertujuan identifikasi peran polimorfisme Vitamin D Receptor (VDR) Fok-1, kadar protein VDR dan kadar katelisidin pada narakontak terdekat pasien kusta multibasiler.

Baca Juga:  Pedagang Lato-lato Kantongi Keuntungan di Hari Pertama 2023

“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperkuat teori patogenesis pada kusta subklinis dalam hubungannya dengan polimorfisme gen VDR Fok-1, kadar protein VDR dan kadar katelisidin serta mengembangkan teori peran polimorfisme VDR, VDR dan kadar katelisidin pada narakontak terdekat pasien kusta,”ungkapnya.

Penelitian ini merupakan penelitian nested case control study dengan 23 sampel kelompok kasus yaitu narakontak serumah kusta seropositif hasil pemeriksaan IgM anti PGL-1 dan 47 subjek sebagai kontrol yaitu narakontak serumah kusta yang hasil pemeriksaan IgM anti PGL-1 seronegatif. Polimorfisme VDR FokI dideteksi dengan PCR dan sequencing, untuk kadar protein VDR dan kadar katelisidin dideteksi dengan ELISA.

Baca Juga:  Prodi Spesialis Ilmu Bedah FK Unud Gelar Bakti Sosial di Desa Pinggan

Analisis data untuk beda proporsi menggunakan Chi-Square dan uji analisis hubungan dengan regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan genotipe FokI rs2228570 terbanyak pada kelompok kasus adalah genotipe Ff yaitu 10 (43,5%) subjek, begitu juga pada kelompok kontrol terbanyak genotipe Ff dengan jumlah 25 (53,2%). Polimorfisme VDR genotype Fok1 rs2228570 dan kadar protein VDR tidak sebagai faktor risiko kusta subklinis pada narakontak serumah.

Kadar katelisidin (CAMP) rendah sebagai faktor risiko kusta subklinis pada narakontak serumah kusta. Hasil analisis regresi logistik mendapatkan kadar katelisidin sebagai faktor risiko terjadinya kusta subklinis setelah mengendalikan variabel lainnya secara analisis. Kebaruan dalam penelitian ini adalah katelisidin (CAMP) sebagai faktor risiko kusta subklinis pada narakontak serumah kusta dibandingkan dengan narakontak serumah kusta dengan hasil seronegatif pemeriksaan IgM anti PGL-1.

Baca Juga:  KUI Unud Hadiri Orientasi Mahasiswa Asing Program Tropical Engineering dan Sport & Physiotherapy

Pada narakontak serumah kusta dengan kadar katelisidin rendah berisiko 3,6 kali untuk menjadi kusta subklinis. Polimorfisme VDR Fok1 rs2228570 dan kadar protein VDR tidak terbukti sebagai faktor risiko kusta subklinis pada narakontak serumah kusta.

Pada ujian kali ini, Dr. dr. I Gusti Ayu Agung Dwi Karmila, Sp.KK,FINSDV., dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke- 392 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat sangat memuaskan. (ub/unud.ac.id)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments