Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliDinas Kesehatan Bali Pastikan Stok VAR Aman hingga Pertengahan Tahun 2024

Dinas Kesehatan Bali Pastikan Stok VAR Aman hingga Pertengahan Tahun 2024

UPDATEBALI.com, DENPASARDinas Kesehatan Provinsi Bali menerima bantuan VAR dari Kementerian Kesehatan sebanyak 113.500 vial serta pengadaan dari APBD kabupaten/kota dengan jumlah total sekitar 57.800 vial, sedangkan untuk SAR Pemerintah Provinsi Bali telah mengadakan sebanyak 200 vial dan menerima bantuan dari Kemenkes sebanyak 615 vial.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom saat jumpa pers di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Bali pada Jumat 24 November 2023.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom saat diwawancarai. Sumber foto: Den/ub

Gede Anom menjelaskan, Pemerintah Provinsi Bali sudah melakukan berbagai upaya dalam pencegahan dan pengendalian rabies seperti melakukan KIE, menjalin koordinasi dengan berbagai lintas sektor terutama pengendalian rabies di sektor hulu (kesehatan hewan); meningkatkan peran serta masyarakat melalui Tim siaga rabies; melakukan tatalaksana kasus gigitan melalui pembentukan rabies centre serta mengupayakan penyediaan logistik berupa Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR).

Baca Juga:  Gelar RDP, Pansus III Minta Dana Cadangan Pilkada Tidak Mengganggu Pemerintahan

Sampai bulan Nopember 2023, Pemerintah Provinsi Bali telah mengadakan VAR sebanyak 34.800 bersumber dari APBD dan Dana Alokasi Umum (DAU). Selain itu Pemerintah Provinsi Bali juga telah menerima bantuan VAR dari Kementerian Kesehatan sebanyak 113.500 vial serta pengadaan dari APBD kabupaten/kota dengan jumlah total sekitar 57.800 vial, dengan jumlah VAR yang diadakan di masing-masing kabupaten/kota bervariasi sesuai dengan kemampuan keuangan kabupaten/kota. Sedangkan untuk SAR Pemerintah Provinsi Bali telah mengadakan sebanyak 200 vial dan menerima bantuan dari Kemenkes sebanyak 615 vial. Dirinya juga menegaskan ketersediaan VAR akan mencukupi hingga pertengahan tahun 2024.

Gede Anom juga menyebutkan, pada tanggal 20 November 2023 kemarin, distribusi VAR sudah kembali normal, dan Provinsi Bali telah menerima bantuan VAR dari Kemenkes sebanyak 31.000 vial dan sudah didistribusikan ke kabupaten/kota yang membutuhkan.

Baca Juga:  Kemenkes: Kasus Omicron di Indonesia 152 Orang

“Saat ini semua rabies center yang melayani tatalaksana kasus gigitan sudah tersedia VAR dengan jumlah yang mencukupi. Bantuan dari Kemenkes akan datang secara bertahap dari total yang dialokasikan sebanyak 103.800 vial,” sebut Gede Anom.

Terjadinya kelangkaan VAR pada awal Nopember sampai tanggal 20 Nopember 2023 disebabkan karena adanya peningkatan kasus gigitan yang ditangani oleh rabies center pada bulan Juni sampai September 2023 akibat adanya pemberitaan kasus rabies di media sosial yang menimbulkan kepanikan masyarakat.

Kepala Dinkes Bali mengakui kondisi tersebut, ia menjelaskan habisnya vaksin lantaran kesadaran masyarakat yang tinggi, di mana setelah tergigit hewan penular rabies (HPR) langsung mencari suntikan vaksin di rumah sakit maupun faskes lain.

“Habisnya VAR ini karena terjadi keterlambatan distribusi VAR dari produsen di luar negeri masuk ke Indonesia yang mengakibatkan proses pengadaan VAR baik di pusat maupun di daerah mengalami hambatan,” ungkap Kadiskes Provinsi Bali tersebut.

Baca Juga:  KPU Tabanan Tetapkan Hasil Pilkada 2024, Paslon Sanjaya-Dirga Unggul Mutlak

Gede Anom mengharapkan Kepada masyarakat untuk berperan serta aktif dalam upaya pengendalian rabies melalui memelihara hewan peliharaan terutama anjing secara benar dan bertanggung jawab (tidak meliarkan HPR yang dipelihara, melakukan perawatan HPR), kemudian melakukan vaksinasi HPR (anjing; kucing dan kera) secara reguler (setiap tahun).

“Bila mengalami kasus gigitan HPR, melakukan pencucian luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit dan segera datang ke pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan tatalaksana sesuai standar,” tuturnya.

Dalam laporannya, Kasus gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) yang dilaporkan hingga 23 November 2023 sebanyak 62.672 kasus, dengan pemberian VAR 1 sebanyak 45.504 kasus; VAR 2 sebanyak 24.397 kasus dan VAR 3 sebanyak 10.584 kasus. Kasus Rabies (Lyssa) yang dilaporkan sampai tanggal 23 Nopember 2023 sebanyak 6 kasus. (den/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments