UPDATEBALI.com, DENPASAR – Permasalahan sampah di Bali terus menjadi fokus utama bagi pemerintah dan seluruh pihak terkait. Meskipun langkah-langkah telah diambil, termasuk kebijakan pembatasan sampah plastik sekali pakai dan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), namun hingga saat ini tantangan ini belum terpecahkan secara maksimal.
Penjabat (Pj) Gubernur Bali S. M. Mahendra Jaya menegaskan hal ini dalam Rapat Pengelolaan Sampah di TPA Suwung, Denpasar. Dalam pertemuan tersebut pada Rabu 8 Mei 2024, ia menyampaikan kebutuhan akan solusi yang lebih efektif dalam menangani masalah ini.
“Sudah ada upaya-upaya seperti TPS3R dan TPST, namun ternyata itu belum cukup. Perlu pola lain, perlu solusi lain lagi untuk kita lakukan agar masalah ini bisa cepat terselesaikan. Kita sudah mengajukan untuk menggunakan insinerator, jika itu disetujui maka akan kita gunakan di TPA Suwung,” jelas Mahendra Jaya.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret terhadap masalah sampah di Bali, terutama di TPA Suwung yang sering menjadi sorotan, terutama saat adanya acara internasional di pulau tersebut.
Terkait pembiayaan, Mahendra Jaya mengumumkan kebijakan baru yang mulai diberlakukan sejak 14 Februari 2024. Pemerintah Provinsi Bali memberlakukan pungutan kepada wisatawan asing yang berkunjung ke Bali, dan dana yang terkumpul dari pungutan tersebut akan dialokasikan untuk penanganan sampah.
Selain itu, Pj. Gubernur Bali juga mengharapkan dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk menerapkan teknologi insinerator ini.
“Saya berharap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bisa mensupport kami di Bali untuk dapat menggunakan insinerator. Sekarang teknologi sudah bagus, teknologinya sudah sesuai standar yang ditetapkan,” katanya.
Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari Bappenas, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta pemimpin daerah di Bali. Semua pihak sepakat bahwa langkah-langkah konkret harus segera diambil untuk mengatasi permasalahan sampah yang telah menjadi sorotan global di Bali. (yud/ub)