UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menegaskan komitmennya untuk menurunkan angka stunting di kabupaten tersebut. Dalam upaya ini, ia memberikan target kepada setiap petugas yang menangani masalah stunting di wilayah binaannya untuk berhasil menurunkan angka stunting dalam kurun waktu tiga bulan.
“Saya ingin kegiatan ini tidak hanya sebatas seremonial saja, akan tetapi aksi dan target yang terukur. Saya dorong setiap petugas wilayah terus melaporkan hasilnya. Berapa penurunan dan berapa yang masih tercatat stunting. Ini akan saya cek berkeliling di tiap wilayah,” tegas Bupati Tamba saat Kick off Intervensi serentak pencegahan stunting di Kabupaten Jembrana.
Ia menekankan bahwa penanganan stunting tidak bisa menjadi tanggung jawab satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja, tetapi harus bersifat komprehensif. Oleh karena itu, Bupati mengajak semua pihak, termasuk tokoh masyarakat, kepala desa, dan para suami, untuk turut serta dalam program Posyandu.
“Momen posyandu ini sebenarnya paling tepat untuk mengukur keberhasilan penurunan angka stunting di masyarakat. Saya mengharapkan ibu-ibu, kepala desa, kelian, dan tokoh masyarakat, dan tak terkecuali para suami, mampu menghadirkan ibu dan anaknya datang ke posyandu. Jadi kehadiran ke posyandu mesti 100 persen,” harapnya.
Posyandu dinilai memiliki peran penting dalam penurunan angka stunting. Pemkab Jembrana juga mendukung melalui program-program pendukung, seperti program bapak/bunda asuh anak stunting (BAAS), pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil dan balita, serta program suportif lainnya yang disebar di masing-masing OPD.
Kepala BAPPEDA Jembrana, I Made Sudantra, menambahkan bahwa pelaksanaan Posyandu serentak dilakukan di setiap kecamatan sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting.(yud/ub)