UPDATEBALI.com, BANGLI – Bawaslu kabupaten Bangli terus lakukan pemantauan dalam proses coklit, guna memastikan proses pencoklitan sesuai dengan prosedur, dengan mendatangi langsung pemilih rentan yang berpotensi kehilangan hak suaranya. Sehingga seluruh warga Bangli bisa menyalurkan hak suaranya pada pemilu 2024 secara demokratis.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bangli, I Nengah Purna mengatakan, selama dalam pengawasan pelaksanaan coklit, Bawaslu Bangli menemukan berbagai permasalahan diantaranya ada warga sudah di coklit namun belum di tempel stiker, ada juga seharusnya pada 2024 masyarakat sudah bisa memilih tapi belum masuk daftar pemilih.
"Selain itu warga yang sudah kawin keluar wilayah namun masih ada dalam KK sehingga masuk dalam daftar pemilih, bahkan ada warga yang tidak memiliki KTP ataupun KK, dan masalah yang paling krusial adalah warga yang tersangkut kasus adat (kasepekang) sehingga pantarlih maupun warga tidak berani untuk melakukan coklit, pihak Bawaslu pun melakukan pengawalan ketat terkait hal tersebut. Dengan koordinasi yang baik antar seluruh pihak, warga tersebut pun bisa di coklit, dan bisa menyalurkan haknya dalam pemilu 2024," ungkap Nengah Purna, Kamis 2 Maret 2023.
Nengah Purna menambahkan, karena pencoklit pada pemilu 2024 berbeda dari sebelumnya yang berisfat de facto atau secara fakat, dan kini bersifat de jure atau secara administrasi, sehingga ada beberapa pemilih yang sudah meninggal tapi masuk dalam daftar pemilih. Dalam pengawasan pihaknya memastikan serta menyarankan petugas terkait agar di lengkapi dengan akta kematian sehingga bisa di coret dari daftar pemilih.
"Dari berbagai temuan yang di temukan di lapangan, pihaknya memberikan saran perbaikan mulai dari KPU, PPK serta PPS serta pihak terkait lainnya agar semua permasalahan yang ada bisa diselesaikan dengan baik, sehingga pemilu 2024 dapat di pastikan seluruh masyarakat yang sudah masuk dpt dapat menggunakan hak pilihnya," tuturnya.(put/ub)
