UPDATEBALI.com, DENPASAR – Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri melaporkan bahwa Bali dinobatkan sebagai provinsi dengan tingkat bunuh diri tertinggi di Indonesia, dengan angka mencapai 3,07 persen. Posisi kedua ditempati oleh Yogyakarta dengan angka 1,58 persen.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mencari solusi guna menurunkan tingkat bunuh diri di Bali.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra, menyatakan bahwa tindakan bunuh diri sangat berkaitan erat dengan kepribadian seseorang, khususnya mereka yang memiliki kepribadian introvert.
“Maka dari itu, institusi pertama yang harus melakukan edukasi adalah keluarga, karena komunikasi sangat penting. Seseorang yang ingin bunuh diri biasanya tidak melapor ke mana-mana,” jelas Dewa Indra seusai menghadiri rapat paripurna di DPRD Bali pada Senin, 1 Juli 2024.
Dewa Indra juga menekankan perlunya kerjasama dengan para ahli psikologi dan pemuka agama untuk mencegah tindakan bunuh diri.
“Termasuk pemimpin-pemimpin agama perlu memberikan pencerahan bahwa bunuh diri bukanlah jalan untuk menyelesaikan masalah. Masih ada cara lain,” tambah mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali itu.
Menurut Dewa Indra, pencegahan bunuh diri memerlukan keterlibatan semua pihak, mulai dari keluarga, pemerintah, para ahli, hingga perguruan tinggi.
“Kita juga memiliki lembaga-lembaga umat, mari kita turun bersama-sama,” ajaknya.
Dewa Indra berharap dengan kerjasama yang solid antara berbagai pihak, tingkat bunuh diri di Bali dapat ditekan, sehingga masyarakat Bali dapat hidup lebih sehat secara mental dan emosional.(den/ub)