UPDATEBALI.com, BADUNG – Pemerintah Kabupaten Badung, di bawah kepemimpinan Bupati Giri Prasta, telah menegaskan komitmennya untuk mewujudkan ekosistem pertanian berkelanjutan yang akan mendukung kedaulatan pangan di daerah ini. Langkah konkret telah diambil dengan menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait untuk menjalin kolaborasi dan merumuskan regulasi yang akan menjaga hasil panen sektor pertanian agar tidak mengalami penurunan harga yang signifikan saat musim panen tiba.
Bupati Giri Prasta menyampaikan pentingnya kolaborasi antara sektor pariwisata dan pertanian dalam upaya mendukung pertanian secara keseluruhan. Dia menjelaskan bahwa pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) telah menetapkan peraturan daerah (perda) yang bertujuan untuk membela petani. Selain itu, pemerintah juga berencana memberikan insentif kepada petani tahun depan untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian. Pola pemberian insentif ini diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat dalam menggeluti pertanian. Tim OPD akan memiliki peran penting dalam membimbing masyarakat di sektor pertanian dan peternakan.
“Saat ini, kita memiliki Badung Agro Techno Park (ATP), dan kami sangat ingin melihat kolaborasi antara pariwisata dan pertanian, sehingga pertanian tidak hanya menjadi sektor yang terpinggirkan. Pemerintah, bersama dengan DPRD, juga telah menetapkan perda untuk mendukung petani, dan kami berupaya memberikan insentif kepada petani agar mereka menjadi lebih kuat dan maju. Kami ingin masyarakat kita memiliki semangat untuk terlibat dalam sektor pertanian. Tim OPD harus berperan dalam membimbing masyarakat di sektor pertanian dan peternakan. Kami memiliki sumber daya keuangan yang dapat digunakan untuk memberikan dampak positif pada sektor pertanian,” ujar Bupati Giri Prasta dalam sambutannya pada Peringatan Hari Kopi Sedunia, yang juga dirangkaikan dengan Soft Opening Coffee Shop bertema “Bangkit Bersama Kopi Badung” pada Jumat 6 Oktober 2023 di Badung Agro Techno Park Desa Belok Petang.
Kepala Dinas Pertanian Pangan Kabupaten Badung, Wayan Wijana, mengungkapkan bahwa peringatan Hari Kopi Sedunia yang keenam kalinya di Kabupaten Badung adalah wujud perhatian pemerintah terhadap petani kopi. Acara ini juga menjadi platform untuk pertukaran informasi terkait perkembangan budi daya dan teknologi pengolahan kopi saat ini. Selain itu, tujuan dari peringatan ini adalah mempromosikan produk kopi Badung dan memperkenalkan Badung Agro Techno Park sebagai kawasan pertanian yang berfokus pada kopi.
“Untuk meramaikan peringatan Hari Kopi kali ini, kami juga menyiapkan stand pameran dan mengundang petani dan pengusaha kopi. Selain memamerkan berbagai produk kopi, kami juga memperkenalkan komoditas lain seperti hortikultura, produk pangan olahan, dan madu kele sebagai upaya untuk menggambarkan berbagai potensi sektor pertanian di Badung Utara,” jelasnya.
Kepala Badan Riset Daerah (Brida) Kabupaten Badung, Wayan Suambara, mengungkapkan bahwa pembangunan Badung Agro Techno Park merupakan gagasan asli dari Bupati Giri Prasta yang diusulkan pada akhir tahun 2017. Gagasan ini kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan tim koordinasi. Setelah melalui survei lapangan pada tahun 2018, lokasi ATP di Desa Belok akhirnya ditetapkan. Pada tahun 2019, masterplan dibuat, dan implementasi dilakukan pada tahun 2020. Meskipun pembangunan ATP mengalami kendala karena pandemi, dukungan dari pemerintah dan arahan dari Sekretaris Daerah sebagai Ketua Tim TAPD telah memungkinkan ATP menjadi kenyataan.
“Meskipun pembangunan ATP belum sesuai dengan harapan awal Bupati karena dampak pandemi, dengan dukungan penuh dari beliau dan arahan dari Sekretaris Daerah, tiap tahun kami mendapatkan anggaran. Alhamdulillah, tahun ini ATP dapat kami resmikan. Banyak pihak yang sudah menunggu momen ini, seperti yang telah memesan tempat ini untuk kegiatan arisan keluarga atau senam pagi. Ini menunjukkan bahwa Badung ATP memiliki prospek yang baik. Bupati telah meletakkan dasar untuk membangun Kawasan Badung Utara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang terintegrasi antara pertanian dan pariwisata,” ungkap Wayan Suambara.
Dengan komitmen kuat dan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, Badung Agro Techno Park diharapkan akan menjadi lokomotif dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan dan mempromosikan produk pertanian lokal, termasuk kopi Badung. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga akan memperkuat sektor pertanian di Kabupaten Badung. (den/ub)