UPDATEBALI.com, LOMBOK TIMUR – Pelajar perlu memiliki etika yang baik saat berinteraksi dengan orang lain di dunia digital. Apalagi, etika juga dapat menjadi penentu dan reputasi dalam berinteraksi di dunia maya. Etika tersebut meliputi menghargai pendapat orang lain serta sikap menghindari konflik yang terjadi.
Untuk mendorong pelaksanaan etika pelajar di dunia digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar webinar literasi digital untuk komunitas pendidikan di wilayah Bali-Nusa Tenggara, Senin 9 Oktober 2023 pagi, pukul 09.00 WITA.
Mengusung tema ”Etika Pelajar di Dunia Digital”, diskusi daring (online) itu akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Dikbud Lombok Timur (Lotim) Mustiaji Amiruddin, musisi Rio Alief, influencer Tya Yustia, dan Pingkan Maukar selaku moderator.
”Webinar ini bisa diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbalinustra0910. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Minggu 8 Oktober 2023.
Kemenkominfo menjelaskan, pemahaman etika digital di kalangan pelajar perlu terus disebarluaskan di kalangan pelajar. Apalagi, belakangan ini marak terjadi kasus perundungan menimpa pelajar, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
”Etika pelajar di dunia digital harus menghindari perundungan (bullying), penyebaran hoaks, perjudian, pencemaran nama baik, serta berbagai konten negatif lainnya,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Program literasi digital, lanjut Kemenkominfo, merupakan salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan 2024,” tambah Kemenkominfo.
Kemenkominfo menambahkan, transformasi teknologi informasi digital (internet) telah mengubah cara manusia berinteraksi, berkomunikasi antar-sesama. Penggunaan teknologi digital yang beretika harus dimulai sejak dini.
”Salah satunya dengan menanamkan etika digital di kalangan pelajar sebagai garda terdepan dalam perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi digital,” tegas Kemenkominfo.
Adapun etika pelajar yang harus dijunjung saat berada di dunia digital, menurut Kemenkominfo, yakni menghargai privasi orang lain, mengetahui batasan-batasan privasi, dan tidak membagikan informasi pribadi orang lain.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social – pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 telah mencapai 220 juta orang. Padahal, pada 2019, jumlah itu masih di angka 175 juta orang.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (yud/ub)