Senin, Maret 10, 2025
BerandaNasionalAlat Musik Tradisional jadi Sarana Edukasi di Pecinan Pontianak

Alat Musik Tradisional jadi Sarana Edukasi di Pecinan Pontianak

UPDATEBALI.com, Pontianak – Pecinan Pontianak Chinatown Indonesia (PPCI) didampingi Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Provinsi Kalimantan Barat, menjadikan alat musik tradisional sebagai sarana edukasi di kawasan Pecinan Kota Pontianak.

“Hari ini kami menggelar seni pertunjukan alat musik tradisional Tionghoa di kawasan Jalan Gajahmada, Kecamatan Pontianak Kota, yang juga sebagai sarana edukasi bagi warga Tionghoa,” kata Pengagas Pecinan Pontianak, Herfin Yulianto di Pontianak, Senin (14/2/2022).

Baca Juga:  Wagub Cok Ace Hadiri Acara Karya Melaspas Mupuk Pedagingan di Pura Bale Agung Desa Adat Serai Kintamani Bangli

Dia menjelaskan, selain sebagai sarana edukasi kearifan lokal warga keturunan Tionghoa, kegiatan tersebut juga sebagai bentuk pelestarian budaya yang berkaitan dengan pengembangan industri pariwisata.

“Pertunjukan seni alat musik tradisional Tionghoa kali ini dengan melibatkan keturunan kesembilan dari para pendiri yakni sebagai upaya regenerasi atau proses pembelajaran dan pertunjukan ini juga terbuka untuk umum,” ujarnya.

Di menambahkan, mereka yang sudah mahir dalam memainkan alat musik tradisional ini juga sambil mengajarkan permainan alat musik ini kepada adik-adiknya dan juga terbuka untuk non Tionghoa.

Baca Juga:  Carrick Masih Menjadi Pelatih Kepala Ketika Man United Jumpa Arsenal

Sementara itu, Ketua ASITA Kalbar, Ifan Ronaldo Barus mengatakan, kegiatan atau pertunjukan ini sebuah langkah yang luar biasa, karena berani memulai sebuah kegiatan kecil yang menampilkan sebuah budaya dan kearifan lokal.

“Karena kita tidak bisa membuang sebuah budaya atau kearifan lokal dari sebuah industri pariwisata karena ini sebuah hal yang berkaitan,” katanya.

Baca Juga:  HUT ke-54 Tahun, Astra Motor Gerakkan Aksi Donor Darah Serempak #SatuTetesku

Dia menambahkan, selain gagasan juga dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang terstruktur dalam sebuah proses pelestarian budaya yang di dalamnya memuat unsur kearifan lokal.

Hal tersebut agar seluruh upaya yang dilakukan bisa berdampak ke sektor lainnya, seperti pariwisata dan perbaikan ekonomi bagi warga setempat, katanya.(ub/ant)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments