UPDATEBALI.com, Jembrana – Hujan deras disertai angin, yang mengakibatkan dua Merajan (Tempat sembahyang Keluarga) di Kelurahan Gilimanuk roboh. Selain itu, belasan rumah warga juga terendam banjir.
Derasnya hujan mulai Kamis malam sekitar pukul 21.00 wita, hingga Jumat dini hari (25/3/2022) menimbulkan musibah bagi keluarga I Wayan Darmika, (29), dan keluarga Ni Kadek Ida Arini, (33), yang tinggal di gang 3 lingkungan Jineng Agung kelurahan Gilimanuk, mendapati bangunan pelinggih Merajan mereka ambruk rata dengan tanah.
Sekitar pukul 02.30, mereka dikagetkan oleh suara gemuruh. Setelah keluar rumah, ternyata bangunan Pelinggih di Merajan roboh.
“Saya melihat ternyata Pelinggihnya ambruk. Tanah dibawahnya tergerus air hujan, “ungkapnya.
Akibat musibah itu, kerugian kedua warga itu diperkirakan mencapai 100 juta.
“Dari pengecekan ke lokasi pelinggih itu ambruk karena tebing dibawahnya longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa,”kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kompol I Gusti Putu Dharmanatha, didampingi Lurah Gilimanuk Ida Bagus Toni Wirahadi Kusuma, saat memantau kondisi warga. Jumat (25/3/2022).
Selain mengakibatkan dua merajan longsor hujan dengan intensitas tinggi itu juga membuat rumah warga di gang 1 lingkungan Samiana kebanjiran. Banjir itu selain karena curah hujan yang tinggi juga karena lokasi pemukiman tersebut lebih rendah dari jalan. Disamping itu, saluran drainase menuju pantai juga buntu.


“Setiap hujan yang deras dan lama disana sering banjir. Drainasenya buntu dan lebih rendah dari saluran pembuangan ke laut,”Sambung Lurah Gilimanuk, IB Tony Wirahadikusuma.(nal/ub)