UPDATEBALI.com, BADUNG – Agate International, pengembang game terbesar di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat posisinya di kancah global melalui partisipasinya di Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) Conference 2024.
Acara tahunan yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta Asosiasi Game Indonesia (AGI) ini menjadi platform penting bagi Agate untuk berkolaborasi dengan berbagai pelaku industri gim internasional. IGDX 2024 dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara, termasuk Rusia, Polandia, dan Perancis, yang menghadirkan penerbit, pengembang, dan investor dari sektor gim.
Pada sesi diskusi panel bertajuk “Looking Back – Stories from the Biggest Successes from Indonesia,” pada Jumat, 12 Oktober 2024 di The Stones Hotel Legian, Shieny Aprilia, Co-Founder dan CEO Agate, berbagi pengalaman sukses Agate dalam menembus pasar global sebagai perusahaan pengembang gim lokal. Kesempatan ini dimanfaatkan Agate untuk memperkenalkan rencana ekspansi global yang lebih besar, termasuk pendirian unit bisnis di Kanada, Jerman, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Upaya tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan Agate dengan komunitas pemain global dan membuka peluang kolaborasi strategis di pasar internasional.

Shieny menjelaskan, selain ekspansi internasional, Agate juga tengah menjalankan upaya penggalangan dana dengan target USD 2 juta melalui Convertible Notes. Dana ini akan digunakan untuk memperkuat operasional B2B, mengembangkan produk baru, dan memulai bisnis penerbitan gim di Indonesia.
“Kami ingin mendukung pertumbuhan berkelanjutan bisnis B2B kami, mengembangkan produk baru, dan memulai bisnis penerbitan gim di Indonesia dengan dukungan pemerintah yang semakin besar,” jelasnya.
Saat ini, Agate memiliki beberapa proyek besar dalam pengembangan, seperti Akarmaut: Rootmare dan Blades of Mirage. Selain itu, gim Riftstorm, hasil kolaborasi dengan Confiction Labs, akan memasuki tahap public playtest ketiga pada 17 Oktober 2024. Agate juga bekerja sama dengan Red Dunes dari Arab Saudi dalam proyek Nightmare Battler Zozo, serta mengembangkan DreadHaunt bersama Digital Happiness, yang akan diluncurkan di Xbox pada bulan ini.
Agate juga berfokus pada peningkatan kapabilitas timnya melalui transfer pengetahuan dan pelatihan, serta memperkuat kemitraan B2B dengan perusahaan teknologi global untuk meningkatkan daya saing di industri gim dunia. Melalui langkah-langkah ini, Agate berharap dapat memperluas penetrasi di berbagai pasar dan menjadi katalis utama dalam pengembangan industri gim Indonesia di panggung internasional.
“Dengan fondasi yang kuat dan dukungan dari para investor, kami yakin Agate dapat terus mendukung pertumbuhan industri gim lokal dan memperluas pengaruhnya di seluruh dunia,” tutup Shieny dengan optimisme.(den/ub)