UPDATEBALI.com, DENPASAR – Ny. Putri Suastini Koster, selaku Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, mengajak seluruh perempuan untuk menjadikan peringatan Hari Kartini setiap 21 April sebagai pemicu semangat menjadi agen transformasi sosial.
Ia menekankan pentingnya peran perempuan dalam menciptakan perubahan positif di masyarakat, terutama dalam menghapus kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak mendukung kemajuan.
“Dulu Ibu Kartini berjuang melawan pembatasan terhadap perempuan. Kini, kita sebagai perempuan harus menunjukkan bahwa perjuangannya tidak sia-sia. Sudah waktunya perempuan tampil sebagai penggerak perubahan dan memberi kontribusi nyata bagi kehidupan yang lebih baik,” ujar Putri Koster saat membuka acara Talkshow dan Creative Space bertajuk Perempuan, Seni dan Iklim: Menyulam Harapan di Tengah Krisis, yang berlangsung di Sudamala Resort Sanur, Senin 21 April 2025 sore.
Dalam sambutannya, ia menyoroti salah satu bentuk nyata peran perempuan, yakni dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, kebiasaan masyarakat yang hanya mengandalkan pemerintah dalam menangani sampah tanpa keterlibatan aktif dari individu harus diubah.
“Kita perlu sadar bahwa Bali sedang berada dalam kondisi darurat sampah. Perempuan harus mampu mengedukasi dan menggerakkan lingkungannya untuk memilah dan mengelola sampah sejak dari sumbernya,” jelasnya.
Untuk mendukung perubahan ini, Gubernur Bali telah mengeluarkan sejumlah aturan, seperti Pergub Bali No. 97 Tahun 2018 tentang pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, Pergub No. 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber, serta Surat Edaran Gubernur No. 09 Tahun 2025 mengenai Gerakan Bali Bersih Sampah.
“Regulasi sudah tersedia, tinggal bagaimana kita sebagai masyarakat bisa menjalankannya dengan komitmen. Jangan sampai sampah yang kita hasilkan mencemari tempat lain. Disinilah peran perempuan sangat strategis sebagai agen perubahan perilaku,” tambahnya.
Menutup sambutan, Putri Koster juga mengingatkan pentingnya membangun kesadaran kolektif untuk menjaga alam serta menghindari eksploitasi lingkungan secara berlebihan. Ia mengajak masyarakat untuk menyeimbangkan gaya hidup modern dengan tanggung jawab terhadap bumi.
Kegiatan ini digelar dalam rangka peringatan Hari Kartini dan Hari Bumi yang jatuh pada 21 dan 22 April, dan turut menghadirkan pembicara inspiratif seperti Arifah Handayani, Manajer Aksi dari Climate Reality Indonesia, dan Shri Yogi Lestari dari PAN Bali.(yud/ub)