UPDATEBALI.com, DENPASAR – Dalam sebuah forum intelektual bertajuk Nayaka-Bali-Nagata atau Kepemimpinan Bali Masa Depan, para Rektor dan Guru Besar dari perguruan tinggi di Bali menyatakan dukungan agar Wayan Koster melanjutkan kepemimpinan sebagai Gubernur Bali untuk periode kedua.
Sebanyak 12 rektor dan 10 guru besar hadir dalam pertemuan yang diadakan di Ruang Nata Widya Sabha, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Rabu, 24 Juli 2024.
Pertemuan ini berupaya menilai tantangan dan solusi yang relevan untuk masa depan Bali serta menghasilkan enam rekomendasi penting yang diharapkan dapat menjadi pedoman kepemimpinan Bali. Rektor ISI Denpasar, Prof. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, menegaskan bahwa pertemuan ini memberi ruang diskusi untuk merumuskan karakter kepemimpinan yang ideal bagi Bali, menekankan pentingnya integritas dalam membangun dan menjaga Bali ke depan.
Rektor Universitas Bali Internasional (UNBI), Prof. I Made Bakta, menggarisbawahi pentingnya track record kepemimpinan yang selaras dengan budaya religius Bali.
“Bali membutuhkan pemimpin yang paham dan berkomitmen terhadap nilai budaya religius, yang menjadi identitas utama masyarakat Bali,” ujarnya.
Rekomendasi yang dihasilkan mencakup prinsip pembangunan berkelanjutan yang mengutamakan harmonisasi alam, manusia, dan budaya Bali, serta mendukung transformasi ekonomi Bali dengan sektor pertanian sebagai dasar kesejahteraan. Guru besar dari Universitas Warmadewa, Prof. I Gde Suranaya Pandit, mengusulkan pengembangan sektor pariwisata yang ramah lingkungan agar nilai budaya tetap terjaga, sementara kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
Guru besar bidang pertanian Universitas Udayana, Prof. Wayan Supartha Utama, menekankan bahwa sektor pertanian tidak boleh diabaikan.
“Pelajaran dari pandemi menunjukkan bahwa ketergantungan Bali pada sektor tersier pariwisata perlu diimbangi dengan pengembangan sektor primer, yaitu pertanian,” tambahnya.
Selain itu, konsep transformasi ekonomi Kerthi Bali, yang dirancang oleh Gubernur Koster pada tahun 2022, menjadi poin penting dalam rekomendasi ini. Menurut Guru Besar Hukum Universitas Udayana, Prof. I Made Arya Utama, konsep ini sejalan dengan pengesahan Undang-Undang Provinsi Bali Nomor 15 Tahun 2023 dan berbagai peraturan daerah lainnya yang menekankan pentingnya kualitas pembangunan Bali berkelanjutan.
Enam Rekomendasi Pasamuan Widya Mahardika untuk Wayan Koster:
1. Bali harus dibangun atas prinsip keberlanjutan, mengedepankan keluhuran nilai-nilai masa lalu dan dinamisme masa depan.
2. Tantangan yang dihadapi Bali mencakup berbagai aspek terkait alam, manusia, dan budaya.
3. Transformasi ekonomi Kerthi Bali diharapkan memperkuat ekonomi Bali, menyeimbangkan sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan ekonomi kreatif.
4. Pembangunan Bali memerlukan sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif.
5. Bali telah memiliki dasar hukum fundamental yang kuat untuk menjaga kelestarian adat, budaya, dan alam.
6. Kepemimpinan Wayan Koster dinilai telah membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan Bali dan perlu dilanjutkan.
Pasamuan ini mencerminkan dukungan kaum intelektual Bali yang menginginkan keberlanjutan program dan visi kepemimpinan yang dijalankan Koster demi mencapai Seratus Tahun Bali Era Baru 2025-2125.(ub)