UPDATEBALI.com, BADUNG – Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, memimpin Rapat Koordinasi terkait ketersediaan gas LPG 3 kg bersubsidi di ruang rapat Wakil Bupati, Puspem Badung, pada Jumat 7 Juni 2024.
Rapat ini dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ida Bagus Gede Arjana, Sales Branch Manager Rayon IV Badung dan Gianyar Hasanudin Ritonga, Anggota Tim Monitoring dan Evaluasi Minyak dan Gas Bumi Kabupaten Badung, serta 11 agen LPG di Kabupaten Badung.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, IB Gede Arjana, melaporkan bahwa tujuan rapat ini adalah untuk mengatasi kelangkaan gas LPG 3 kg yang belakangan ini terjadi di masyarakat, sehingga nantinya dapat tersedia kembali gas LPG 3 kg di Kabupaten Badung. Berdasarkan data dari Biro Pengadaan Barang/Jasa Perekonomian Provinsi Bali, kuota LPG di Kabupaten Badung sesuai APBN TA 2024 sebesar 25.856 metrik ton. Jumlah ini hampir sesuai dengan kebutuhan yang diajukan berdasarkan jumlah KK di Kabupaten Badung, yaitu 135.787 KK, dan jumlah usaha mikro sebanyak 29.163 yang mana setelah dikalkulasi penggunaannya mencapai 25.852 metrik ton per bulan.
“Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa kelangkaan masih terjadi. Data pendistribusian dari SPBE ke agen hampir konstan setiap harinya, dan dari agen ke pangkalan juga mendistribusikan dengan jumlah yang hampir sama. Namun, dari pantauan hasil di lapangan, pengiriman LPG 3 kg oleh pengecer sering kali terbatas,” ujarnya.
Wabup Suiasa berharap agar Pertamina menindaklanjuti temuan Tim di lapangan yang meresahkan masyarakat Kabupaten Badung.
“Apabila ada indikasi penyimpangan atau penyalahgunaan, harap berkoordinasi dengan stakeholder terkait. Kita harus menginformasikan jika ada indikasi penyalahgunaan sesuai SOP yang ada. Dengan komunikasi yang baik, kita dapat menjawab permasalahan tersebut. Jika perlu, kita harus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat,” ucapnya.
Sales Branch Manager Rayon IV Badung dan Gianyar, Hasanudin Ritonga, menjelaskan bahwa untuk mengatasi kelangkaan gas di wilayah Badung, Pertamina telah melakukan beberapa aksi, termasuk extra dropping pada 1 Juni 2024 sebanyak 15.680 tabung dan pada 17 Juni 2024 sebanyak 29.120 tabung. Selain itu, pasar murah bersama Pemkab Badung juga diadakan di 12 titik sejak bulan Juni 2024.
“Hasil sidak di sektor HOREKA (Hotel, Restoran, dan Kafe) dengan Pemerintah Kab/Kota dan Ditjen Migas di 15 titik di Denpasar, Badung, dan Gianyar tidak menemukan penggunaan LPG 3 kg. Beberapa hotel dan restoran membeli LPG 50 kg dengan harga di bawah pasar. Kami telah menindaklanjuti dengan mencari tahu supplier non-agen dan mengedukasi konsumen mengenai harga wajar dan kualitas LPG Non PSO,” ungkapnya.
Dengan berbagai langkah yang dilakukan, diharapkan ketersediaan gas LPG 3 kg bersubsidi dapat kembali normal dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Badung.(den/ub)