UPDATEBALI.com, DENPASAR – Sekretaris Daerah Kota Denpasar, I.B Alit Wiradana, memberikan sambutan pembukaan dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Brahma Widya Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa.
Acara yang bertemakan “Menapaki Jejak Ketuhanan: Menggali Konsep Ketuhanan Dalam Teologi Nusantara” ini dilangsungkan di Aula SPNF Sanggar Kegiatan Belajar Kota Denpasar pada Selasa 4 Juni 2024.
Kehadiran Sekda Kota Denpasar bukan hanya sebagai pembuka acara, tetapi juga sebagai salah satu pembicara utama. Dalam sambutannya, Alit Wiradana mengulas profil Kota Denpasar serta berbagai program kerakyatan yang diterapkan di bawah kepemimpinan Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dan Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa, dengan konsep Tri Hita Karana sebagai landasan pembangunan.
“Untuk mewujudkan visi misi Kota Denpasar, kolaborasi antara Pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan kreativitas berbasis teknologi yang tetap mengutamakan prinsip Tri Hita Karana,” ungkapnya.
Selain itu, seminar ini juga dihadiri oleh narasumber-narasumber ternama seperti Dr. Aditia Gunawan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Dr. I Nyoman Sidi Astawa dari Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangka Raya, serta I Gde Agus Darma Putra dari Universitas Hindu Indonesia. Mereka membahas isu-isu terkait penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas, khususnya dalam konteks pengembangan pelajar Hindu.
Menyambut kesempatan ini, Hari Harsananda, Ketua Panitia Seminar Nasional Fakultas Brahma Widya Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa, menyatakan komitmen universitas dalam menjadi pionir dalam pengembangan ilmu Brahma Widya dan nilai budaya Nusantara.
“Visi universitas dan fakultas kami adalah menjadi pusat kajian Hindu terdepan dalam Ilmu Brahma Widya dan Nilai Budaya Nusantara pada tahun 2030. Seminar ini menjadi salah satu langkah penting untuk mendukung dan mewujudkan visi tersebut,” jelas Hari Harsananda.
Seminar Nasional ini diharapkan dapat memberikan pandangan mendalam tentang konsep-konsep keagamaan serta memperdalam pemahaman tentang Ketuhanan bagi semua peserta yang hadir. Dengan demikian, upaya penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas, terutama di kalangan pelajar Hindu, dapat terus dilakukan sebagai tonggak kemajuan yang tetap mempertahankan tradisi dan kebudayaan.(per/ub)