Senin, Maret 10, 2025
BerandaBaliPengembangan Transportasi Massal Berbasis Kereta di Bali Masuki Babak Baru

Pengembangan Transportasi Massal Berbasis Kereta di Bali Masuki Babak Baru

UPDATEBALI.com, DENPASAR – Di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya, rencana pengembangan dan pembangunan koridor transportasi massal berbasis kereta di Bali, atau Bali Urban Rail and Associated Facilities, memasuki fase penting.

Minat investor terhadap proyek ini semakin menguat, ditandai dengan penyerahan dokumen kualifikasi oleh Konsorsium PT. Bumi Indah Prima kepada PT. Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali pada Rabu, 29 Mei 2024.

Acara penyerahan dokumen kualifikasi ini dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Bahlil Lahadalia, serta Deputi Bidang Industri dan Investasi, Rizki Handayani Mustafa yang mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengikuti acara ini secara virtual.

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Bali Mahendra Jaya menyebut kegiatan ini sebagai tonggak baru dalam pembangunan infrastruktur transportasi di Bali.

Baca Juga:  Komisi III DPRD Buleleng Gelar Rapat Kerja Dengan BPKPD Buleleng

“Penyampaian minat investasi dan penyerahan dokumen kualifikasi menunjukkan progres yang jelas dalam pembangunan koridor pariwisata dengan sistem angkutan umum massal berbasis kereta melalui model investasi business to business,” ujarnya.

Mahendra Jaya juga menegaskan keseriusannya dalam mewujudkan proyek ini dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2024. Peraturan ini menugaskan PT. Jamkrida Bali Mandara untuk bekerja sama dengan PT. SBDJ dalam pengembangan, pembiayaan, dan penyelenggaraan sistem angkutan umum berbasis kereta.

“Pergub ini menjadi dasar hukum yang kuat bagi SBDJ untuk mewakili kepentingan pemerintah daerah dalam proyek ini,” jelasnya.

Proses lelang investasi melalui kualifikasi (Request for Qualification) yang dilakukan SBDJ bertujuan untuk mencari mitra investor global yang tepat. Penyerahan dokumen kualifikasi oleh Konsorsium PT. BIP menjadi bukti antusiasme investor besar terhadap proyek ini. Menurut Mahendra Jaya, hal ini menjadi indikasi positif terhadap prospek investasi di sektor infrastruktur Bali.

Baca Juga:  Pemprov Bali Fasilitasi Kepulangan Dua Pekerja Migran dari Lebanon Pasca Krisis

Pj. Gubernur Bali juga menekankan urgensi pembangunan sarana transportasi massal berbasis kereta bagi Bali. Pesatnya perkembangan sektor pariwisata menyebabkan kemacetan di akses menuju destinasi wisata favorit seperti Kuta, Seminyak, Canggu, Sanur, dan Ubud. “Bali memerlukan sistem transportasi modern yang aman, nyaman, ramah lingkungan, dan menjamin ketepatan waktu tempuh,” tambahnya.

Menteri Bahlil Lahadalia memuji langkah Mahendra Jaya yang dinilai berani dalam mewujudkan kemajuan pembangunan tanpa membebani anggaran negara.

“Ini adalah contoh pertama pelibatan swasta dalam proyek strategis. Saya harap ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,” ungkap Bahlil yang berjanji akan mendukung kelancaran proses pengembangan sarana transportasi berbasis kereta di Bali.

Dukungan juga datang dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas RI Suharso Monoarfa. Ia berharap proyek ini dapat menjadi contoh dalam mencari solusi pelayanan publik, khususnya transportasi.

Baca Juga:  Pj Gubernur Bali Ajak Masyarakat Bangkitkan Semangat Jengah untuk Membangun Bali

“Pendekatan yang dilakukan adalah membuka peluang investasi yang hasilnya bisa dinikmati masyarakat, khususnya wisatawan,” kata Monoarfa.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga alam dan budaya Bali dalam pelaksanaan proyek ini.

Dirut SBDJ Ari Ashkara menginformasikan bahwa hingga kini, delapan investor global telah menyampaikan minat terhadap proyek ini.

“Seluruhnya berbentuk konsorsium, tiga dari Eropa, dua dari China, dua dari Indonesia yang berkolaborasi dengan perusahaan asing, dan satu dari Malaysia,” paparnya.

Konsorsium PT. BIP menjadi yang pertama menyerahkan dokumen kualifikasi, menunjukkan keseriusan mereka dalam proyek ini.

Pengembangan Bali Urban Rail and Associated Facilities diharapkan tidak hanya mengatasi kemacetan, tetapi juga meningkatkan daya saing Bali sebagai destinasi wisata unggulan dunia, sekaligus menjaga kelestarian alam dan budaya lokal.(yud/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments