UPDATEBALI.com, BIMA – Hari ini 14 Maret 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar sebuah webinar literasi digital yang bertajuk “Etika Pelajar di Dunia Digital”.
Webinar yang dijadwalkan berlangsung pada pukul 09.00 WITA ini bertujuan untuk membahas pentingnya etika digital bagi pelajar dalam menghadapi tantangan di dunia maya.
Menurut Kemenkominfo, kemampuan individu dalam memahami, mengadopsi, dan mengembangkan etika digital (netiquette) sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari di era digital saat ini. Untuk itu, webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pelajar mengenai pentingnya berperilaku secara etis dalam menggunakan media digital.
Diskusi online ini akan dihadiri oleh tiga narasumber utama, yaitu Kepala Balai Teknologi Informasi dan Data Pendidikan Dikbud NTB, Agus Siswoaji Utomo; Relawan Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (Mafindo), Heka Yusiati; serta Pengurus Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Indonesia, I Gede Putu Krisna Juliharta. Diskusi akan dipandu oleh moderator, Theodora Mayang.
Sebanyak 13 sekolah menengah atas di Kabupaten Bima telah mendaftar untuk mengikuti webinar ini secara bersama-sama di sekolah masing-masing. Diantaranya adalah SMAN 1 Ambalawi, SMAN 1 Palibelo, SMAN 2 Donggo, hingga SMAN 2 Woha.
“Webinar ini juga terbuka bagi masyarakat umum yang ingin bergabung secara gratis dengan mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbalinustra1403. Selain mendapatkan e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” ungkap Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media.
Pada kesempatan ini, Kemenkominfo juga menegaskan pentingnya pemahaman etika digital bagi para pelajar. Hal ini diharapkan dapat mengurangi tindakan kriminal dan dampak negatif lainnya yang seringkali muncul di dunia maya.
“Termasuk dalam etika digital adalah pelajar tidak berkomentar negatif, tidak membagikan tangkapan layar percakapan privat ke publik, tidak berkomentar kasar jika ada orang yang berkomentar negatif, dan tidak membuat grup serta menambahkan orang tanpa izin,” jelas Kemenkominfo.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman. Hingga akhir 2023, sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program ini, dengan target meningkatkan jumlah tersebut menjadi 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.
Dengan semakin meningkatnya penetrasi internet di Indonesia, yang mencapai 79,5 persen pada 2024 menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Kemenkominfo menegaskan perlunya kesadaran akan etika digital di kalangan masyarakat. Informasi lebih lanjut terkait literasi digital dan kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.(yud/ub)