Senin, Maret 10, 2025
BerandaBali4 Kapal Besar Beroperasi Selama Nataru di Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang, Kapasitas Muat Ratusan...

4 Kapal Besar Beroperasi Selama Nataru di Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang, Kapasitas Muat Ratusan Mobil

UPDATEBALI.com, JEMBRANA – Untuk memperlancar angkutan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiagakan sebanyak 4 kapal besar yang melayani penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk – Ketapang.

Kapal kapal tersebut berkapasitas menampung ratusan bahkan ribuan kendaraan roda dua serta ratusan mobil kecil atau pribadi.

General Manager (GM) ASDP Cabang Ketapang, Syamsudin mengatakan, ada 4 kapal bantuan yang besar dan 49 kapal yang disediakan, sehingga menjadi total keseluruhan ada 53 armada kapal yang beroperasi selama 24 jam untuk melayani penyeberangan selama Nataru.

“Jadi 4 kapal ini dengan kapasitas angkut yang cukup besar terutama untuk kendaraan kecil. Ada kapal yang rata-rata daya angkutnya bisa sampai dengan lebih dari 100 kendaraan. Jadi ini cukup efektif dan terbukti pada saat proses ini sangat sangat membantu,” kata Samsudin, saat menerima kunjungan Kapolda Bali di Pelabuhan Gilimanuk, Rabu 27 Desember 2023.

Baca Juga:  Sekda Badung Melaspas dan Mendem Pedagingan di Balai Subak Abian Sari Tani Desa Baha

Puluhan kapal tersebut, kata Syamsudin, dalam pengoperasiannya menyesuaikan dengan pola pola yang diberlakukan, seperti saat pola normal, pola padat dan sangat padat. Disamping juga situasi dan kondisi di lapangan menjadi faktor untuk penerapan pola pola tersebut. Untuk kondisi normal, kapal yang beroperasi sebanyak 28 armada kapal.

“Kita ada 53 kapal yang beroperasi, kita tingkatkan nanti berdasarkan kondisi, dari 28 kapal kita bisa meningkatkan menjadi 30, saat ini sudah menjadi 35 kapal yang beroperasi,” ucap Syamsudin didampingi Manajer ASDP Gilimanuk, Djumadi.

Baca Juga:  Disperindag Provinsi Bali Nyatakan Ketersediaan Komoditi Barang Kebutuhan Pokok Aman hingga Akhir Tahun 2023

Jika dalam kondisi padat, bahkan sangat padat, pola juga akan disesuaikan dengan situasional di lapangan, baik itu untuk waktu bongkar muat kapal dan proses lainya juga akan coba diperketat lagi, dengan harapan saat arus balik nanti bisa jauh lebih baik dan lancar.

“Dan nanti dalam pelaksanaannya kita sama-sama prioritaskan baik kendaraan pribadi maupun kendaraan logistik. Akan kita tata dan kita atur agar sirkulasinya bisa menjadi lebih baik lagi,” jelasnya.

Disinggung terkait cuaca buruk, seperti air laut surut yang bisa menjadi faktor penyebab kapal tidak bisa sandar di dermaga LCM hingga berpotensi terjadi antrian atau penumpukan kendaraan di areal pelabuhan.

Menurut Syamsudin, terkait cuaca memang tidak bisa dihindari, namun masih bisa disiasati, dengan melakukan pendalaman areal manuver kapal di dermaga LCM yang sudah dilakukan beberapa hari kebelakang ini, sehingga pasang surut di dermaga LCM tersebut tidak menutup operasional secara keseluruhan, artinya 95% lebih masih tetap beroperasi dengan baik.

Baca Juga:  Libatkan Penerima Bantuan Kompor Induksi, PLN Gelar Lomba Masak di Art Center Bali

“Kalau dulu pada saat surut, kapal tidak bisa beroperasi bongkar muat secara keseluruhan, sekarang kapal dari tiga tempat (dermaga LCM), hanya satu tempat yang tidak bisa bongkar muat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sesuai data ASDP Cabang Ketapang, jumlah orang dan kendaraan masuk Bali sejak H-7 Tahun Baru 2024 tercatat ada kenaikan sekitar 27 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama.(dik/ub)

BERITA TERKAIT
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments